Sabtu 01 Aug 2020 18:45 WIB

Libur Idul Adha, Kendaraan ke Puncak Tercatat Naik 30 persen

Sempat diberlakukan sistem satu arah ke dan dari Puncak, karena kendaraan meningkat.

Rep: Rahayu Marini Hakim/ Red: Erik Purnama Putra
egar.  Kepala Urusan Mintu Satuan Lantas Polres Bogor, Ipda Ardian Novianto Ashari.
Foto: Rahayu Marini Hakim
egar. Kepala Urusan Mintu Satuan Lantas Polres Bogor, Ipda Ardian Novianto Ashari.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Libur panjang Hari Raya Idul Adha membuat jalur Puncak, Kabupaten Bogor, terpantau padat. Masyarakat berbondong-bondong datang ke lokasi wisata kebun teh dan sekitarnya untuk menikmati pemandangan dan udara segar.

Kepala Urusan Mintu Satuan Lantas Polres Bogor, Ipda Ardian Novianto Ashari, menuturkan, terjadi peningkatan jumlah kendaraan di jalur Puncak pada Sabtu (1/8), sekitar 30 persen dibandingkan hari biasa.

“Sejak tanggal 31 Juli banyak masyarakat yang merayakan pemotongan hewan, sudah meningkat tapi tidak ada rekayasa lalu lintas. Tapi ada peningkatan untuk hari ini sekitar 30 persen jika kita lihat dari yang kemarin ke arah Puncak,” kata Ardian kepada Republika, Sabtu (1/8).

Untuk mengantisipasi kemacetan, pihaknya pada Sabtu pagi, melakukan rekayasa arus lalu lintas sistem satu arah dari pintu keluar Tol Ciawi hingga Riung Gunung pada pukul 07.30 WIB. Pada Pukul 10.45 WIB, jalan kembali diberlakukan dua arah, lantaran arus kendaraan sudah terurai.

Untuk penjagaan kepolisian, Ardian menjelaskan, terdapat 89 personel dikerahkan di titik rawan kemacetan. Di antaranya, pintu masuk arah Taman Safari, Masjid Pasar Cisarua, Masjid Atta’awun, Cimory, dan sebagainya.

“Dalam tol sendiri tadi sempat terjadi kemacetan dari Gadog ke arah atas, Pasir Muncang kurang lebih kemacetan sepanjang 1,5 kilometer (km). Untuk arah ke bawah dari Megamendung kemacetan hingga satu km, makanya kita buat satu arah,” ucap Ardian.

Pada Ahad (2/8), menurut Ardian, aparat perlu melihat kondisi terlebih dahulu sebelum merencanakan rekayasa lalu lintas. Meski begitu, pihaknya memprediksi esok hari  tetap terjadi kenaikan jumlah kendaraan.

Hanya saja, apakah diberlakukan satu arah atau tidak, keputusan dibuat mengacu arus kendaraan. “Jika terjadi kemacetan kita akan buat rekayasa satu arah lagi,” kata Ardian.

Pantauan Republika pada Sabtu pukul 14.50 WIB, mulai diberlakukansistem satu arah dari arah jalur Puncak ke bawah. Terlihat juga beberapa polisi yang menegur kendaraan yang tidak mematuhi protokol kesehatan, seperti tak menggunakan masker.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
سَيَقُوْلُ الْمُخَلَّفُوْنَ اِذَا انْطَلَقْتُمْ اِلٰى مَغَانِمَ لِتَأْخُذُوْهَا ذَرُوْنَا نَتَّبِعْكُمْ ۚ يُرِيْدُوْنَ اَنْ يُّبَدِّلُوْا كَلٰمَ اللّٰهِ ۗ قُلْ لَّنْ تَتَّبِعُوْنَا كَذٰلِكُمْ قَالَ اللّٰهُ مِنْ قَبْلُ ۖفَسَيَقُوْلُوْنَ بَلْ تَحْسُدُوْنَنَا ۗ بَلْ كَانُوْا لَا يَفْقَهُوْنَ اِلَّا قَلِيْلًا
Apabila kamu berangkat untuk mengambil barang rampasan, orang-orang Badui yang tertinggal itu akan berkata, “Biarkanlah kami mengikuti kamu.” Mereka hendak mengubah janji Allah. Katakanlah, “Kamu sekali-kali tidak (boleh) mengikuti kami. Demikianlah yang telah ditetapkan Allah sejak semula.” Maka mereka akan berkata, “Sebenarnya kamu dengki kepada kami.” Padahal mereka tidak mengerti melainkan sedikit sekali.

(QS. Al-Fath ayat 15)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement