REPUBLIKA.CO.ID, -- Beberapa waktu lalu, ketik Iran melakukan serangan terhadap pangkalan yang menampung pasukan AS di Irak banyak orang bertanya seperti apa sih kekuatan pasukan rudal milik negera ini.
Ada tulisan yang menarik yang didapat dari tulisan CNN. Com mengenai soal tersebut. Yang pasti adanya serangan ke markas pasukan AS di Irak menunjukan negara para 'Maulah' ini punya kekuatan yang cukup dalam persenjataan rudal atau misil. Teheran kini memang telah mengembangkan beberapa rudal balistik yang dapat diandalkan.
"Serangan itu menunjukkan rudal balistik Iran memiliki sistem panduan yang akurat dan tepat," kata Carl Schuster, seorang mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS.
Dia mencatat bahwa lebih dari selusin rudal yang ditembakkan ke sasaran AS yang memang tidak menyebabkan satu korban pun. Namun dari analisisnya hal itu bikanlah desain atau bukan kebetulan.
Dan ini juga mengirim pesan pencegahan, karena lusinan instalasi dengan pasukan AS di Timur Tengah berada dalam jangkauan persenjataan rudal. Ini mengacu pada laporan Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS), Iran bahkan punya kekuatan misil yang terbesar di kawasan itu.
"Jika mereka mau, Iran dapat menyerang salah satu dari lokasi ini (markas tentara AS di Timur Tengah," kata James Marks, seorang pensiunan jenderal AS dan analis CNN. "Sekitar 60.000 tentara AS memang dalam keadaan bahaya, katanya.
Laporan November dari IISS juga mencatat bahwa segala upaya AS untuk mengeluarkan rudal Iran menghadapi tantangan besar. "Iran bergantung pada peluncur dan terowongan jaringan untuk meningkatkan kemampuan bertahan rudal-rudalnya. Landasan peluncurannya tersebar di seluruh negeri. Faktor-faktor ini memperumit cara penangkal ancaman itu," katanya.