REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saling memberikan salam sesama umat Islam begitu besar ganjarannya. Selain merupakan perilaku yang baik dan terpuji, memberikan salam mampu mempererat tali silaturahim sesama manusia.
Kalau kita melihat tindak-tanduk di alam semesta, semut berkelompok dalam menjalani kehidupannya di bumi. Mereka beriringan ke suatu tempat dalam mencari makanan dan seringkali berpapasan dengan sesamanya seakan-akan saling memberikan salam. Alangkah indahnya kehidupan di dunia apabila sesama manusia saling menebarkan salam.
Keutamaan dan balasan dalam memberikan salam dan menyebarkannya adalah surga. Pahala inilah yang disediakan Allah bagi siapa saja yang menyebarkan salam. Ganjaran ini disampaikan Rasulullah SAW dalam suatu percakapan para sahabat dengannya. Percakapan ini dikutip dari MB Rahimsyah dalam Kisah Teladan dan Aneka Humor Sufi.
Suatu ketika dalam cerita tersebut, Rasulullah bercakap-cakap dengan para sahabatnya. Sabda Rasulullah menyatakan, di dalam surga, terbagi atas kamar-kamar. Dindingnya tembus pandang dengan hiasan-hiasan yang sangat menakjubkan. Di kamar itu pula, terdapat suatu pemandangan dan terdapat segala hiburan yang tak pernah dilihat ataupun dirasakan di dunia.
"Untuk siapa nantinya kamar-kamar itu, wahai Rasulullah," tanya para sahabat.
"Untuk orang yang biasa mengucapkan dan menyemarakkan salam, untuk mereka yang memberi makan kepada yang membutuhkan, dan untuk mereka yang membiasakan puasa, serta shalat di waktu malam saat manusia terlelap dalam tidurnya," jawab Rasulullah.
Mendengar jawaban Rasulullah, para sahabat bertanya lagi, "Siapa yang bisa melakukan hal itu dan bagaimana caranya."
Rasulullah menjelaskan dalam sabdanya kepada para sahabat, "Mereka yang bila bertemu kawannya lalu memberi salam, dengan begitu ia berarti telah menyemarakkan salam. Mereka yang memberi makan kepada ahli dan keluarganya sampai berkecukupan, dengan begitu mereka termasuk orang-orang yang membiasakan selalu puasa. Juga mereka yang shalat Isya dan Subuh secara berjamaah, mereka termasuk orang yang shalat malam di saat orang sedang tidur lelap."