REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Kesehatan Amerika Serikat (AS) Alex Azar mengatakan setiap vaksin Covid-19 yang dikembangkan negaranya akan dibagikan ke seluruh dunia. Namun, hal itu dilakukan jika kebutuhan dalam negeri mereka telah terpenuhi.
"Prioritas kami tentu saja adalah mengembangkan dan memproduksi cukup vaksin dan pengobatan yang disetujui FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan AS) yang aman serta efektif untuk digunakan di AS," kata Azar di sela-sela kunjungannya ke Taiwan pada Senin (10/8), dikutip laman the Independent.
Azar menjelaskan, program pengembangan vaksin oleh Pemerintah AS yang dinamai "Operation Warp Speed" pada prinsipnya memang ditujukan untuk mengatasi wabah domestik. Tetapi, AS tetap akan membagikan vaksin-vaksin tersebut jika kebutuhan dalam negeri telah tercukupi.
"Kami mengantisipasi memiliki kapasitas yang, setelah kebutuhan tersebut terpenuhi, produk-produk itu akan tersedia di komunitas dunia sesuai dengan distribusi yang adil dan pantas yang akan kami konsultasikan di komunitas internasional," ujar Azar.
Penelitian vaksin yang didanai di bawah Operation Warp Speed berusaha membuat vaksin yang aman dan efektif dalam waktu singkat. Ia berencana meluncurkan ratusan juta dosis pada akhir tahun ini.
Berdasarkan data yang dihimpun Worldmeters, sejauh ini terdapat 20.046.642 kasus Covid-19 di seluruh dunia. Pandemi telah menyebabkan 734.525 orang meninggal. Sementara pasien pulih mencapai 12.915.486 orang.