REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Gedung DPRD DKI Jakarta akhirnya kembali dibuka Senin ini secara terbatas hanya anggota DPRD dan pegawai Pemprov DKI Jakarta , setelah ditutup selama sepekan sejak tanggal 3 Agustus 2020 sampai 9 Agustus 2020.
Pelaksana tugas (plt) Sekretaris DPRD DKI Jakarta Hadameon Aritonang mengatakan belum ada kegiatan yang dilakukan oleh anggota legislatif.
"Dibuka, tapi terbatas, dan belum ada kegiatan. Kalau anggota dewan mau ke kantor, silahkan saja. Kalau ada yang ke kantor, tapi kami batasin dulu," kata Dame (sapaan akrab Hadameon Aritonang) di Jakarta, Senin (10/8).
Meski telah dibuka, kata dia, hingga saat ini belum terdapat jadwal rapat DPRD DKI. Agenda rapat formal baru akan dilakukan pada Rabu (12/8) mendatang dengan agenda rapat Badan Musyawarah (Bamus).
Setelah ditutup satu pekan lebih, rapat Bamus itu nantinya akan kembali menjadwalkan ulang pertemuan-pertemuan penting di DPRD. Setelah itu kegiatan dewan baru kembali berjalan. "Bamus rencana hari Rabu," ucapnya.
Dalam beberapa waktu ini, dia mengatakan tamu dari luar belum diizinkan masuk ke dalam Gedung DPRD DKI. "Karena masih dalam sterilisasi," ujar dia.
Pentupan Gedung DPRD DKI tersebut, diketahui setelah salah satu anggota DPRD dari fraksi PAN, staf Sekretariat DPRD, dan Petugas Jasa Layanan Perorangan (PJLP) Sekretariat DPRD DKI terpapar Covid-19 dua pekan lalu.
Kemudian anggota fraksi PKS Dany Anwar juga disebut oleh Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetio Edi Marsudi wafat karena positif Covid-19. Karena kondisi tersebut, Gedung DPRD DKI harus ditutup untuk dilakukan penyemprotan disinfektan agar mencegah penyebaran Covid-19.
Saat ini, kata Dame, usai ditemukan kasus positif di DPRD DKI, dia menuturkan para anggota dewan telah melakukan uji usap (swab tes) secara mandiri maupun per fraksi. Namun hingga kini, Dame mengaku belum mengetahui berapa banyak yang dinyatakan positif Covid-19. "Hingga kini belum tahu penambahan kasus usai swab tes," ucapnya.