Rabu 12 Aug 2020 00:18 WIB

 Gubernur: Kedepankan Dialog Pascatindakan Intoleran di Solo

Gubernur berkoordinasi dengan Kapolda Jateng agar dilakukan penyelidikan.

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo
Foto: dok.Humas Prov Jateng
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemprov Jawa Tengah mendukung langkah yang diupayakan Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Jawa Tengah dalam menyikapi tindakan intoleran yang terjadi di Solo, Jawa Tengah. Sejauh ini Kepala Kanwil Kemenag Jawa Tengah, Mustain Ahmad sudah mengajak para tokoh agama setempat untuk mengedepankan dialog dengan warga Solo, dalam menyikapi persoalan yang terjadi.

“Saya ndherek titip pak kakanwil, warganya kita ajak ngobrol, kita dekati para tokohnya untuk melakukan dialog,” ungkap Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada acara Silaturahim bertajuk ‘Penguatan Peran Tokoh Agama di Masa New Normal’ secara virtual, Selasa (11/8).

Gubernur juga meminta agar Kepala kantor Wilayah Kemenag Jawa Tengah bisa mengajak warga dan banyak tokoh agama di Solo untuk duduk bersama membahas isu yang sedang terjadi di Solo. Sehingga, nanti bisa dijelaskan duduk persoalannya, agar kelak di kemudian hari tidak ada lagi kejadian seperti yang di Solo kemarin.

Terkait dengan situasi kamtibmas, gubernur juga sudah berkoordinasi dengan Kapolda Jawa Tengah agar dilakukan penyelidikan terkait peristiwa intoleran yang terjadi di Solo, Sabtu (8/8) lalu. Sebab jika dibiarkan, nantinya masyarakat akan terganggu. “Kami mendukung penuh langkah penegak hukum agar mengambil tindakan tegas sehingga tidak ada lagi orang yang main tindakan semena-mena,” ujarnya.

Sementara itu terkait penguatan peran tokoh agama di masa new normal, Ganjar mengatakan, pentingnya Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) dalam membangun kesadaran masyarakat untuk menata diri. Sebab, setelah empat bulan berlalu, persepsi masyarakat tentang Covid-19 juga masih berbeda-beda. 

Di sisi lain masyarakat harus sadar untuk menata diri, karena sekarang klasternya juga sudah ada di mana-mana. Maka, peran tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi sangat penting, seperti yang dilakukan oleh FKUB hari ini. 

“Ini sebenarnya kekuatan yang kita tunggu dan harapan yang kita tunggu dalam menghadapi Covid-19 secara bersama-sama,” katanya.

Ganjar juga menjelaskan, dalam penanganan Covid-19 ada tiga hal yang harus dilakukan. Pertama mengurus masalah kesehatan, kedua jaring pengaman sosial (JPS) dan yang ketiga mengurus jaring pengaman ekonomi (JPE).

Menurutnya, pengelolaan manajemen krisis itu membutuhkan kolaborasi semua pihak, begitu juga dalam membangun kesadaran masyarakat. FKUB juga pasti punya rumus, diksi maupun kalimat yang bisa disampaikan.

“Monggo, saya minta dari komunitas dan rumah ibadah menjelaskan terserah caranya, mau melalui medsos, saat beribadah, atau waktu ceramah dengan cara masing-masing,” tegas gubernur. 

Sebelumnya diberitakan, telah terjadi penyerangan di kediaman Umar Asegaf yang menyebabkan sedikitnya tiga orang mengalami luka-luka dan dilarikan ke rumah sakit. Perwakilan keluarga, Memed, menceritakan, pada Sabtu petang di kediaman Umar Asegaf diselenggarakan kegiatan doa bersama atau midodareni untuk persiapan pernikahan anak perempuan yang akan dilaksanakan keesokan harinya, Ahad (9/8). Acara tersebut bersifat internal dan hanya dihadiri sekitar 20 orang sanak keluarga Umar Asegaf. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement