Kamis 13 Aug 2020 17:42 WIB

Pasien Positif Covid-19 Melahirkan di RSUDZA

Bayi yang lahir berjenis kelamin laki-laki dengan berat badan 3,3 kilogram.

Seorang ibu hamil positif coronavirus (COVID-19), melahirkan bayi laki-laki sehat (ilustrasi)
Foto: Siloam
Seorang ibu hamil positif coronavirus (COVID-19), melahirkan bayi laki-laki sehat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Seorang pasien yang positif terkonfirmasi Covid-19 di Provinsi Aceh dilaporkan melahirkan dengan selamat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Kota Banda Aceh, Kamis (13/8). Wakil Direktur Pelayanan RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh dr Endang Mutiawati membenarkan kabar perempuan positif Covid-19 itu melahirkan di rumah sakit setempat.

"Benar, dengan proses seksio (operasi sesar, Red). Iya pasien positif Covid-19," kata Endang di Banda Aceh.

Baca Juga

Dia menjelaskan perempuan itu berinisial Za, 27 tahun, dari Kabupaten Nagan Raya. Ia melahirkan dengan cara operasi sesar di ruang operasi khusus pasien Covid-19 di RSUD Zainoel Abidin Banda Aceh.

Ia mengatakan pasien Za masuk ke RSUD Zainoel Abdidin Banda Aceh pada Rabu (13/8), yang memang masuk ke rumah sakit dalam kondisi positif Covid-19, dan sudah waktunya untuk melahirkan.

Selain pasien itu, lanjut Endang, sebelumnya juga terdapat dua pasien positif Covid-19 di Aceh juga menjalani operasi pendarahan otak dan usus buntu. "Kalau yang melahirkan baru ini satu orang, kondisi kesehatan pasien ini baik. Alhamdulillah," ujarnya.

Endang menilai meskipun perempuan tersebut melahirkan dalam kondisi positif terpapar virus corona, namun tidak akan menularkan virus tersebut ke bayinya yang harus lahir. "Enggak menularkan (Covid-19, Red) ke bayi," kata Endang.

Koordinator Pelayanan Tim Penyakit Infeksi Emerging (PIE) RSUD Zainoel Abidin dr Novina Rahmawati mengatakan bahwa pasien melahirkan dengan selamat. Kondisi bayinya jenis kelamin laki-laki dengan berat badan 3,3 kilogram.

"Alhamdulillah telah lahir bayi dari ibu positif Covid-19 yang pertama pada hari ini, sekitar pukul 13.30 WIB. Ibu dan bayinya sehat," katanya.

Ia juga menyebutkan bahwa meskipun kondisi ibunya yang positif terinfeksi Covid-19, namun tidak akan menularkan virus corona tersebut ke bayinya. "Tidak ada jurnal yang menyatakan penularan secara vertikal, kemungkinan bayi tidak tertular," ujarnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement