Kamis 13 Aug 2020 16:54 WIB

Pasien Covid-19 di Malang Sering Stagnan di Ruang IGD

RSSA sempat alami beberapa kali stagnasi di ruang IGD karena kamar perawatan penuh.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau gedung khusus pasien Covid-19 di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang.
Foto: Dok. Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa saat meninjau gedung khusus pasien Covid-19 di RSUD Saiful Anwar, Kota Malang.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Proses penanganan pasien positif Covid-19 di RSUD Saiful Anwar (RSSA) Malang acap terkendala di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD). Beberapa pasien harus terhenti penanganannya di ruang tersebut. "Kalau overkapasitas sih tidak, cuma sempat terjadi stagnasi di IGD," kata Kepala Bagian (Kabag) Humas RSSA Malang, Donny Iryan kepada Republika.co.id, Kamis (13/8).

Pada umumnya pasien positif akan ditangani di ruang IGD terlebih dahulu. Jika harus ditindaklanjuti, maka pasien akan dibawa ke ruang perawatan RS. RSSA sempat mengalami beberapa kali stagnasi di ruang IGD karena kamar perawatan penuh. "Cuma enggak berlangsung lama jadi bisa lanjut, alur pasien bisa lanjut lagi," jelasnya.

Baca Juga

Saat ini RSSA menyediakan 80 tempat tidur di gedung khusus instalasi Covid-19. Dari jumlah tersebut, 73 merupakan kamar isolasi sedangkan tujuh lainnya ruang ICU. RS juga menyediakan 20 tempat tidur tambahan di ruang IGD instalasi Covid-19 sebagai antisipasi overkapasitas pasien.

Ruangan perawatan khusus pasien positif Covid-19 sempat penuh pada Rabu (12/8) pukul 13.00 WIB. Dari 80 tempat tidur, 79 di antaranya terisi oleh pasien Covid-19. Namun situasi tersebut tidak berlangsung lama karena saat ini sudah tersedia 13 kamar kosong, Kamis (13/8).

RS Saiful Anwar telah memisahkan penanganan pasien reguler dan Covid-19 di gedung berbeda sebagai langkah memutus penyebaran virus corona. Manajemen sudah menyediakan gedung khusus instalasi Covid-19 di sekitar rumah sakit. Gedung yang dahulunya paviliun untuk kelas VVIP ini rata-rata terisi pasien sebanyak 80 sampai 85 persen setiap harinya.

Sebagian besar pasien Covid-19 di RS milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur ini berasal dari Malang Raya. Sekitar 60 sampai 65 persen pasien berdomisili di Kota Malang, Kabupaten Malang dan Kota Batu. "Tapi banyak juga dari Pasuruan, Lumajang, sempat ada dari Kediri sama Blitar," ungkap dia.

Jumlah kasus positif Covid-19 di Malang Raya mencapai 1.730 orang, Kamis (13/8). Angka ini terdiri atas 199 orang di Kota Batu dan 933 orang di Kota Malang. Sementara untuk pasien positif di Kabupaten Malang sekitar 598 orang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement