Kamis 13 Aug 2020 23:15 WIB

564 Destinasi Wisata di Kalbar Belum Tergali Maksimal

Salah satu pariwisata Kalbar yang belum tergarap dengan baik yaitu Pantai Temajuk.

Salah satu wisata di Kalimantan Barat, Taman Alun-Alun Kapuas di Pontianak.
Foto: ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Salah satu wisata di Kalimantan Barat, Taman Alun-Alun Kapuas di Pontianak.

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji mengatakan Kalbar saat ini memiliki 584 destinasi wisata yang belum tergali dengan baik. Untuk itu pihaknya akan mendorong agar semua pengelola berkontribusi dalam peningkatan ekonomi di provinsi itu.

Menurut dia, sektor pariwisata,memiliki efek domino yang sangat besar sehingga jika ingin memulihkan perekonomian masyarakat secara luas maka sektor pariwisata berperan sangat penting. "Kalbar sendiri memiliki 584 destinasi wisata yang sayangnya belum dimaksimalkan dengan baik," kata Sutarmidji di Pontianak, Kamis.

                               

Dia mengatakan objek wisata Kalbar luar biasa, hanya saja belum digarap pemerintah daerah masing-masing. "Provinsi tidak bisa, karena itu wilayah daerah tingkat II, tapi Pemprov Kalbar mempromosikannya," ujarnya.                

Sutarmidji mencontohkan, potensi pariwisata Kalbar yang belum tergarap dengan baik, yaitu Pantai Temajuk dan yang mempromosikan justru Malaysia. Padahal, kata dia, Pantai Temajuk ini panjangnya 40 kilometer tanpa putus.

"Pantai ini sangat bagus yang akan kita jadikan objek andalan untuk Kalimantan Barat, bahkan kunjungan dari wisatawan Malaysia sangat besar jumlahnya setiap hari Sabtu dan Ahad," kata dia.

Menurut dia, potensi pantai Temajuk tersebut cukup besar, karena di Indonesia tidak ada pantai sepanjang itu, kemudian dilengkapi dengan terumbu karang yang masih asli. "Bahkan orang kalau mau makan lobster tinggal nyelam, ambil kemudian bakar dan masih segar, kemudian di sana juga ada dua tempat penangkaran penyu, kemudian musim panen ubur-ubur satu tahun dua kali," jelasnya.

Dia mengatakan, pada masa pandemi Covid-19, sektor pariwisata di Kalbar mengalami penurunan yang sangat drastis. Pandemi Covid-19 ini berdampak besar bagi sektor pariwisata, yang kali ini bercermin dari penurunan wisata asing dan devisa wisata.

Sutarmidji berharap dalam menghidupkan kembali dunia pariwisata akan memperbaiki dan membuka objek-objek wisata yang sangat potensial untuk di kunjungi turis lokal nusantara maupun mancanegara. Pada Mei 2020 BPS-RI mencatat, perjalanan wisatawan turun hampir 100 persen dan Bank Indonesia juga menyatakan perolehan devisa wisata turun 97,3 persen.

Dia mengajak seluruh pihak bekerja sama untuk memulihkan pariwisata dan ekonomi kreatif ini. "Hal pertama yang kita lakukan adalah menjaga kebersihan ke tempat tujuan-tujuan atau spot-spot turis," ujarnya.

                               

Menurutnya, jika pariwisata sudah hidup kembali maka efeknya sangat besar, terutama untuk kabupaten/kota. Jika pariwisata tidak bangkit, maka ekonomi daerah yang mengandalkan pajak-pajak restoran ataupun retribusi akan semakin terpuruk.

  

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement