Ahad 16 Aug 2020 21:16 WIB

Bandung Siap Berikan Izin Kegiatan Konser Musik

Konser musik di Kota Bandung bisa digelar kembali saat fase adaptasi kebiasaan baru.

Konser musik di Kota Bandung bisa digelar kembali saat fase adaptasi kebiasaan baru (Foto: ilustrasi konser musik)
Foto: Pixabay
Konser musik di Kota Bandung bisa digelar kembali saat fase adaptasi kebiasaan baru (Foto: ilustrasi konser musik)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat, menyatakan siap memberikan izin untuk kegiatan konser musik. Nantinya, konser musik bisa digelar kembali di Kota Bandung saat fase adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19.

Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, mengatakan, kegiatan itu sangat memungkinkan untuk kembali digelar. Pihaknya telah meninjau simulasi yang diadakan kelompok Pelaku Event Bandung (PEB) namunia meminta agar konser musik berkomitmen untuk menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

Baca Juga

"Yakinkan Pemkot Bandung yang akan membuat regulasi bahwa apa pun yang dilakukan teman-teman itu tetap menerapkan standar protokol yang sangat ketat sehingga pegiat event bisa berkreasi melakukan aktivitas kegiatanya," kata Yana di Bandung, Ahad (16/8).

Nantinya setiap pelaku event harus mengajukan permohonan perizinan melalui surat yang disampaikan ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung. Setelah itu, pihak pemkot bersama Disbudpar akan meninjau dan mengevaluasi penerapan protokol kesehatannya.

Menurut dia, prosedurnya permohonan perizinan itu tidak bisa disampaikan secara kolektif atau melalui asosiasi. Namun, setiap kegiatan yang akan dilaksanakan harus membuat surat permohonan masing-masing.

"Minimal dengan hal tersebut, kita bisa sharing, saling diskusi tentang pelaksanaan protokol kesehatannya. Kalau kita sudah diberi keyakinan bisa dijalankan. Kalau seperti hari ini, insyaallah kita kasih izin," kata dia.

Ketua Pelaksana Simulasi Event, Adithya Permana mengatakan simulasi itu digelar dengan mengutamakan keselamatan personil, menerapkan 'physical distancing', prosedur keselamatan, pengelolaan audiens, dan penguatan aturan fasilitas kesehatan. Pada simulasi tersebut, penyelenggara acara mewajibkan setiap pengunjung mengenakan masker dan memeriksa suhu tubuh. Selain itu, penyelenggara juga menyediakan hand sanitizer.

Pengunjung juga dibatasi kepasitasnya dengan tetap saling menjaga jarak sedangkan para petugas dan penampil memakai Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, sarung tangan, dan pelindung wajah. Ia memastikan peralatan yang dipakai dari mulai pengangkutan, pemasangan perlengkapan, hingga selesai pelaksanaan acara dilakukan dengan standar protokol kesehatan.

"Simulasi bertujuan untuk membangun komunikasi dan koordinasi seluruh stakeholder terkait, dan memberikan panduan atau prosedur teknis untuk setiap proses penyelenggaraan acara," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement