Sabtu 22 Aug 2020 17:55 WIB

Plt Bupati Sidoarjo Meninggal, Khofifah Tunjuk Plh

Khofifah mengaku mengenal Cak Nur sebagai sosok pekerja keras.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Ratna Puspita
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menunjuk Sekda Kabupaten Sidoarjo Achmad Zaini sebagai plh bupati Sidoarjo. Penunjukkan ini setelah meninggalnya Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin atau yang akrab disapa Cak Nur di RSUD Sidoarjo, Sabtu (22/8). 

Selanjutnya, Khofifah akan mengajukan tiga nama kepada Menteri Dalam Negeri untuk ditunjuk sebagai Plt Bupati Sidoarjo, hingga Pilkada 2020 usai digelar. Khofifah juga menyampaikan duka cita mendalam atas meninggalnya Cak Nur. 

Baca Juga

“Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur saya mengucapkan turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya," ujar Khofifah di Surabaya, Sabtu (22/8).

Khofifah mendoakan almarhum husnul khotimah, seluruh amal ibadah diterima Allah SWT, diampuni segala khilaf dan dosa, diberi kelapangan kubur, dan ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah SWT. Begitu juga dengan keluarga yang ditinggalkan, Khofifah mendoakan agardiberikan kelapangan dan ketabahan hati dalam menerima cobaan ini.

Cak Nur resmi menjabat Plt Bupati Sidoarjo pada Selasa 14 Januari 2020, setelah dilantik Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Cak Nur semula menjabat wakil Bupati Sidoarjo, mendampingi Saiful Ilah. 

Ketika Saiful terbelit masalah hukum di Komisi Pemberantasan Korupsi, Cak Nur kemudian dilantik sebagai Plt bupati. Pada Pilkada Sidoarjo 2020, ia bertekad maju sebagai calon bupati.

Khofifah mengaku mengenal Cak Nur sebagai sosok pekerja keras yang tidak pernah mengeluh. Almarhum menurutnya tipe pejabat yang tidak pernah banyak bicara namun secara konsisten mampu menyelesaikan seluruh tugasnya dengan baik.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman mengkonfirmasi, yang bersangkutan meninggal dunia akibat terpapar Covid-19. Syaf Satriawarman menjelaskan, sebenarnya yang bersangkutan dicurigai terpapar Covid-19 sejak 10 hari lalu. 

Namun saat diminta untuk melakukan tes swab, yang bersangkutan tidak berkenan karena Cak Nur tidak merasakan gejala apa pun. "Kalau sakitnya selama ini sih gak ada keluhan sakit. Sudah 10 hari lalu kami curiga untuk memeriisakan. Tapi beliaunya tidak berkenan," ujar Syaf Satriawarman. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement