Selasa 25 Aug 2020 13:57 WIB

Terkait Covid-19, Pengamat Nilai Gerak Cepat Kementan Tepat

Kementan melalui Satgas Covid-19 langsung bergerak cepat melakukan desinfeksi total

Kementan melakukan penutupan sementara gedung C lebih untuk memberikan waktu bagi Satgas Covid-19 untuk melakukan desinfeksi total ke semua ruangan.
Foto: Kementan
Kementan melakukan penutupan sementara gedung C lebih untuk memberikan waktu bagi Satgas Covid-19 untuk melakukan desinfeksi total ke semua ruangan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Kebijakan Publik Bambang Istianto, menilai langkah yang diambil Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani penularan Covid-19, pada Senin (24/8) kemarin, sudah sangat tepat. Dalam penanganan ini, Kementan melalui Satgas Covid-19 langsung bergerak cepat melakukan desinfeksi total ke semua ruangan yang ada.

"Apapun yang dilakukan Kementan asalkan bisa efektif silahkan dilakukan. Yang paling penting harus diingat bahwa pelayanan di sana tidak boleh terganggu," kata Bambang di Jakarta, Selasa (25/8), seperti dikutip dari siaran pers Kementan.

Baca Juga

Menurut Bambang, Kementan sejauh ini sudah bergerak cepat melakukan pelacakan sumber Covid-19 pada semua pegawai yang ada. Lebih dari itu, Kementan juga langsung melakukan penyisiran ke semua ruangan untuk dilakukan penyemprotan.

Bagi Bambang, penangan Covid di Kementan memang bukan perkara yang mudah untuk ditangani secara cepat. Apalagi mobilitas ASN di sana cukup padat. Hal ini terjadi lantaran sektor pertanian memerlukan kerja lapangan dalam memamtau dan menjaga semua produksi pangan.

"Sumbernya ini dari mana harus dilacak. Karena ada pegawai yang berdiam di kantor dan ada pegawai yang tugas keluar kantor, sehingga bisa saja mereka yang tugas diluar ini membawa virus. Sekali lagi menurut saya penangananya sudah tepat," katanya.

Untuk mengantisipasi kejadian ini, Bambang menyarankan agar kantor Kementan meningkatkan kewaspaadan protokol kesehatan termasuk kedatangan para tamu yang ingin melakukan pelayanan.

"Jumlah pegawai yang masuk harus dibatasi dan dilakukan swab secara menyeluruh pada hari yang sudah ditentukan. Bagi yang sudah positif harus dipantau terus perkembangannya dan yang sehat bisa dilakukan kerja dari rumah (Work From Home)," terangnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri menjelaskan bahwa tidak ada lockdown di Kementan seperti dalam pemberitaan media. Penutupan sementara gedung C hanya untuk memberikan waktu bagi Satgas Covid-19 untuk melakukan desinfeksi total ke semua ruangan. Proses desinfeksi diperkirakan hanya berlangsung beberapa hari.

"Kita perlu waktu untuk tindakan pencegahan dan antisipasi penularan lanjutan. Yang terdeteksi pun saat ini sudah ditangani dan isolasi mandiri," katanya.

Selain itu, kata Kuntoro, Kementan juga memiliki prosedur tetap untuk melakukan rapid test secara berkala bagi pegawai yang masih bertugas di kantor maupun di lapangan. Jika ditemukan hasil reaktif pada rapid test, maka satgas akan secepatnya melakukan uji swab lanjutan. Langkah perlu dilakukan karena sebagian besar pegawai Kementan masih aktif turun ke lapangan.

"Kami tetap ke lapangan, melayani petani, peternak, dan masyarakat yang butuh dukungan Kementan meski saat ini masih pandemi. Yang pasti setiap ke lapangan kami dites secara rutin," tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement