Senin 24 Aug 2020 15:30 WIB

Pegawai Positif Covid-19, Gedung C Kementan Dilockdown

Sebanyak 17 pegawai Kementan dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan tes swab.

Sejumlah pekerja mengemas serbuk hasil pengolahan laboratorium nano teknologi di Balitbangtan. Produk berupa kalung eucalyptus itu sempat menuai polemik lantaran tertera dalam label kalung tulisan 'anti virus corona'. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/ARIF FIRMANSYAH
Sejumlah pekerja mengemas serbuk hasil pengolahan laboratorium nano teknologi di Balitbangtan. Produk berupa kalung eucalyptus itu sempat menuai polemik lantaran tertera dalam label kalung tulisan 'anti virus corona'. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Dedy Darmawan Nasution, Febrian Fachri

Sejumlah pegawai di lingkup Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) dinyatakan positif terpapar Covid-19. Hal itu diketahui berdasarkan hasil uji swab.

Baca Juga

Kementan pun melakukan karantina wilayah atau lockdown di Gedung C Lantai 6-9 selama tiga hari pada 24 sampai 26 Agustus 2019 untuk dilakukan disinfeksi di seluruh ruangan.

"Gedung C Lantai 6-9 dilakukan lockdown untuk dilakukan desinfeksi pada seluruh ruangan dan mobil jemputan Ditjen PKH serta seluruh pegawai untuk dilakukan swab guna diuji PCR," tulis Plt. Sesditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementan dalam surat edaran Ahad (23/8).

Dalam surat edaran tersebut, tercatat 17 orang pegawai Ditjen PKH terkonfirmasi positif Covid-19, berdasarkan hasil uji swab (PCR) yang tersebar pada semua lantai. Pegawai yang dinyatakan positif telah dan akan dilakukan isolasi mandiri dan penanganan lainnya sesuai tingkat keparahan penyakit.

Pengawai juga diminta untuk melaporkan perkembangan penyakitnya setiap hari kepada atasan langsung dan atasan langsung melaporkan ke Plt. Sesditjen PKH. Selama karantina wilayah, seluruh pegawai Kementan menerapkan sistem kerja dari rumah (work from home/WFH) dan wajib melaporkannya sesuai Surat Edaran selumnya terkait WFH.

Sementara itu, pegawai yang dinyatakan negatif Covid-19 berdasarkan hasil PCR, dapat melakukan kegiatan pertemuan di luar kantor atau dinas luar kantor dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.

Temuan belasan pegawai positif Covid-19 di Kementan terbilang ironis jika menengok ke belakang kala Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo pernah menyatakan bahwa kementeriannya telah berhasil menemukan antivirus corona dalam bentuk kalung. Klaim yang kemudian menyulut polemik bahkan olok-olok di media sosial itu membuat Syahrul harus membuat klarifikasi di hadapan DPR.

"Dari 700 jenis, satu (jenis) yang bisa mematikan virus corona, ini hasil laboratorium kita dan kita yakin," kata Syahrul, kala itu.

Kepala Balitbangtan Kementan Fadjry Djufri kemudian mengklarifikasi bahwa, pihaknya tidak mengklaim temuan eucalyptus sebagai antivirus terhadap Covid-19. Kementan hanya melalukan uji coba kepada virus corona secara umum kepada model virus corona.

"Saya tidak mengklaim Covid-19 karena kita tidak menguji kepada Covid-19. Kita hanya menguji kepada corona model," kata Fadjry, Senin (6/7).

In Picture: Mentan Kenakan Kalung Anti Virus Corona

photo
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengenakan kalung bertuliskan anti virus corona saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/7/2020). Rapat itu membahas program strategis kementrian dalam rangka percepatan pemulihan ekonomi dampak COVID-19. - (Antara/Akbar Nugroho Gumay)

Penelitian eucalyptus sebagai antivirus corona dilakukan sejak Maret. Minyak itu memiliki senyawa 1,8 cineole yang juga disebut eucalyptol. Senyawa itu diklaim memiliki aktivitas antivirus, anti inflamasi, serta anti mikroba. Formulasi itu pun disebut bisa membunuh avian influenza H5N1 hingga virus corona dengan efektivitas 80-100 persen.

Pada 8 Mei 2020, Menteri Pertanian lantas meluncurkan temuan tersebut dan meminta jajarannya untuk bisa mencari swasta sebagai perusahaan yang memproduksi. Kementan kemudian menggandeng PT Eagle Indopharma, untuk produk dalam bentuk roll on, inhaler, dan kalung.

"Kalaupun masih menjadi perdebatan, dianggap tidak ada manfaat antivirus, ya paling tidak bisa melegakan pernafasan dan mengurangi gejala Covid-19," klaim Fadjry.

Salah seorang yang selalu mengenakan kalung eucalyptus dan tetap terinfeksi Covid-19 adalah Bupati Padang Ali Mukhni. Ali Mukhni dinyatakan positif Covid-19 hari ini, Ahad (23/8) setelah hasil pemeriksaan sampel swab-nya keluar.

“Melihat riwayatnya, beliau ada lima hari di Jakarta. Asumsi saya di sana mungkin (terpapar). Padahal, Pak bupati sudah pakai kalung antivirus,” kata Wakil Bupati Pariaman Suhatri Bur, Ahad.

Melalui video klarifikasi yang diterima Republika, Ali Mukhni mengatakan ia sudah menjalani isolasi mandiri sejak Jumat (21/8) lalu sejak pengambilan sampel swab. Politikus PAN itu menyebutkan kondisinya dalam keadaan sehat atau tergolong orang tanpa gejal (OTG).

“Saya Ali Mukhni, Bupati Padang Pariaman. Hasil swab yang dilaporkan gugus tugas, saya dikatakan positif Covid. Alhamdulillah dengan izin Allah, sekarang dalam keadaan sehat,” kata Ali Mukhni, Ahad.

photo
Mengapa Vaksin Itu Penting? - (UGM)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement