Rabu 26 Aug 2020 20:31 WIB

Dubes Rusia: Uji Klinis Tahap Ketiga Sputnik V Minggu Depan

Uji coba Sputnik V akan melibatkan 44 ribu relawan.

Dalam foto dari Russian Direct Investment Fund, (6/8), tampak vaksin baru dari Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Moskow, Rusia. Negara Rusia, Selasa (11/8), mengumumkan menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 untuk puluhan ribu warganya. Pengembangnan vaksin Rusia padahal dianggap belum selesai di level uji klinis.
Foto: Alexander Zemlianichenko Jr/ Russian Direct
Dalam foto dari Russian Direct Investment Fund, (6/8), tampak vaksin baru dari Nikolai Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Moskow, Rusia. Negara Rusia, Selasa (11/8), mengumumkan menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Covid-19 untuk puluhan ribu warganya. Pengembangnan vaksin Rusia padahal dianggap belum selesai di level uji klinis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva mengatakan, uji klinis tahap ketiga Sputnik V, vaksin eksperimental COVID-19 akan berlangsung minggu depan. Uji coba akan dilakukan di beberapa negara.

"Jumlah relawan totalnya ada sekitar 44 ribu dengan jarak usia antara 18 dan 60 tahun," ujar Lyudmila Vorobieva dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, Rabu.

Baca Juga

Pada 11 Agustus, Rusia mendaftarkan vaksin pertama di dunia untuk melawan virus Corona jenis baru (Covid-19). Vaksin tersebut, yang diberi nama Sputnik V, dikembangkan oleh Pusat Penelitian Nasional untuk Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya dari Kementerian Kesehatan Rusia.

Disamping Rusia, Dubes Lyudmila Vorobieva mengungkapkan sejumlah negara yang dijadwalkan melakukan uji klinis tahap ketiga antara lain Filipina, Mesir, India danBrazil.

"Banyak negara tertarik dengan pengembangan Sputnik V. Uji klinis tahap pertama dan kedua dari vaksin tersebut sudah dilakukan di Rusia dengan hasil yang menjanjikan," kata dia.

Dalam uji klinis fase kedua, lanjut Dubes Lyudmila Vorobieva, mengikutsertakan 76 relawan. "Hasilnya memicu respons imunitas di tubuh relawan dengan tanpa ada efek samping," ujar dia.

Lebih dari 44 ribu orang dalam uji klinis Sputnik V diharapkan di seluruh dunia Negara-negara dengan lebih dari 50 persen populasi dunia telah menyatakan minatnya pada vaksinasi Sputnik V.

Lebih dari 1 miliar orang akan divaksinasi oleh Sputnik V pada tahun 2020-2021. "Petugas medis, guru, dan kelompok berisiko tinggi lainnya akan menjadi yang pertama yang mendapat vaksin Covid-19," kata dia.

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Sputnik V memberikan imunitas bertahan lama dari virus COVID-19. Ia mengatakan putrinya yang mencoba vaksin tersebut mengaku baik-baik saja.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement