REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten meningkatkan kewaspadaan kebakaran pemukiman menghadapi musim kemarau untuk mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerugian material cukup besar.
"Kami sejak awal Agustus 2020 menerima laporan belasan rumah warga di pemukiman warga mengalami kebakaran dan terakhir menimpa Darya (69), warga Maja, Selasa (25/8)," kata Rohmat, petugas BPBD Kabupaten Lebak, Rabu (26/8).
Kebakaran yang terjadi di Kabupaten Lebak dari berbagai penyebab mulai korsleting listrik hingga tabung elpiji.
Korban kebakaran itu mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta rupiah dan belasan rumah hangus, namun tidak ada laporan korban jiwa.
Bahkan, kebakaran yang paling hebat terjadi di Kecamatan Panggarangan hingga delapan rumah hangus akibat gas elpiji.
"Kami minta warga jika mengalami kebakaran segera melapor ke instansi kecamatan atau desa dan kelurahan agar cepat ditindaklanjuti untuk penyelamatan evakuasi," katanya.
BPBD Lebak belum lama ini menyalurkan bantuan bahan pokok, tikar, serta peralatan dapur bagi warga yang mengalami kebakaran di Kecamatan Cirinten.
Bencana kebakaran di daerah itu menimpa dua rumah warga yang kondisinya hingga hangus dan rata dengan tanah.
Selama ini, kata dia, potensi kebakaran pemukiman berpeluang terjadi sehubungan tibanya musim kemarau.
Sebab, katanya, musim kemarau itu cukup mudah percikan api bisa membesar dan membakar rumah, gedung, dan perkantoran.
Oleh karena itu, BPBD Lebak meminta warga meningkatkan kewaspadaan bahaya kebakaran sehubungan musim kemarau tersebut.
"Kami menyiapkan peralatan evakuasi dan penyaluran bantuan bahan pokok agar warga korban kebakaran bisa ditangani dengan baik," katanya.
Arsiman (60) dan Hapid (45), keduanya warga Cirinten, Kabupaten Lebak mengaku kebakaran yang menghanguskan rumah miliknya juga semua barang-barang dan perabotan rumah tangga tidak bisa diselamatkan.
"Kami merasa lega setelah menerima bantuan bahan pokok dari BPBD setempat untuk mengurangi beban ekonomi keluarga," katanya.