REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perjalanan sebuah keris Bugis berlapis emas yang dulu sempat menetap di Museum Nusantara Delft, Belanda, kembali berlanjut. Keris Bugis berlekuk 11 tersebut diboyong kembali ke Indonesia oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte pada 2016 lalu. Saat itu, keris diterima oleh Presiden Jokowi dan disimpan untuk sementara oleh Sekretariat Presiden.
Empat tahun berselang, masih di tengah momen peringatan HUT ke-75 RI tahun ini, pihak istana kepresidenan menyerahkan koleksi 'masterpiece' ini ke Museum Nasional Indonesia.
Kepala Biro Pengelolaan Istana Sekretariat Presiden, Darmastuti Nugroho, menyebutkan bahwa penyerahan dari istana kepada Museum Nasional memang tak langsung dilakukan sesaat setelah keris diterima pemerintah Indonesia pada 2016. Alasannya, pihak istana harus menunggu 1.499 artefak bersejarah lainnya yang baru tiba di Indonesia secara lengkap pada akhir 2019.
"Jadi ini untuk melengkapi. Sehingga kami mengambil momen peringatan HUT ke 75 RI ini kami serahkan," kata Darmastuti, Kamis (27/8).
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono, menjelaskan bahwa keris Bugis yang diserahkan kepada Museum Nasional diharapkan bisa menjadi objek riset yang memberikan nilai tambah. Heru berharap pihak museum bisa menyimpan keris tersebut dengan baik, sekaligus melakukan penelitian dan sosialiasi kepada masyarakat.
Sementara itu, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid mengapresiasi langkah Sekretariat Presiden untuk menyerahkan keris Bugid kepada Museum Nasional. Keris Bugis ini, kata Hilmar, diharapkan bisa menambah kelengkapan koleksi Museum Nasional dan menambah daya tariknya.
"Memang keris ini adalah karya utama, masterpiece yang sangat berharga dalam koleksi kita," kata Hilmar.
Pada November 2016 lalu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte menyerahkan keris Bugis tersebut kepada Presiden Jokowi di Istana Merdeka. Keris tersebut berasal dari koleksi artefak Indonesia yang sangat banyak di Delft berjuluk 'The Nusantara Collection".
"1.500 arfetak ini akan dikembalikan ke Indonesia. Dan keris ini adalah yang pertama secara simbolik," kata Rutte saat itu.