REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pergelaran Ludruk "Dukun Tiban" besutan organisasi nirlaba Mitra Seni Indonesia (MSI) melibatkan pemeran lintas generasi. Sosok senior seperti Cak Kirun dan Cak Lontong beradu peran dengan aktor/aktris dari generasi muda.
Ketua panitia Pergelaran Amal Ludruk MSI, Hesti Indah Kresnarini, mengatakan, pemilihan pemain tersebut menjadi strategi untuk mendekatkan semua kalangan dengan ludruk. Dengan begitu, kesenian tradisional asal Jawa Timur itu diharapkan kian disukai anak muda.
Proses produksi pertunjukan yang berlangsung semasa pandemi Covid-19 membuat panitia lebih cermat. Persiapan dilakukan sejak dua bulan silam, termasuk penulisan naskah, pemilihan pemain, serta latihan bersama yang dilakukan selama dua kali.
Para pemain melakukan syuting untuk pertunjukan pada 12 Agustus 2020 di studio TVRI. Sebelum itu, seluruh pemain dan kru yang terlibat diharuskan melakukan rapid test Covid-19 terlebih dahulu, serta menjalankan protokol kesehatan di studio.
Hesti menjelaskan, pergelaran mendatang tidak sepenuhnya murni ludruk, tetapi dikemas dengan modifikasi kekinian tanpa keluar dari pakem. Misalnya, tari remo pada awal durasi dikombinasikan dengan flashmob sehingga terlihat semakin meriah.
Selanjutnya, Tiara Andini yang merupakan jebolan Indonesian Idol, menyanyikan medley tembang tradisi. Pertunjukan yang akan tayang secara streaming pada Ahad (30/8) itu menampilkan pengidung perempuan generasi muda bernama Proborini.
Menurut Hesti, hal tersebut sangat istimewa karena pengidung dalam ludruk biasanya laki-laki. "Menjadi pengidung tidak mudah karena harus bisa menyampaikan isi cerita dari sandiwara ludruk," ungkapnya.
Ketua Umum MSI, Sari Ramdani, menjelaskan bahwa MSI merupakan wadah bagi pemerhati, pencinta, dan pelaku seni Indonesia. MSI dibentuk pada 2007 oleh almarhum Sanyoto Sastrowardoyo bersama Susrinah Sanyoto, dan Sri Harmoko.
Meski kebanyakan anggotanya terbilang senior, MSI hendak melanggengkan pelestarian dan pengembangan seni budaya. Menggaet anak muda yang memiliki potensi dan talenta menjadi upaya regenerasi yang menurut Sari harus diakomodir.
Strategi lain dari MSI supaya seni tradisi makin membumi adalah menampilkan berbagai identitas khas Indonesia pada pertunjukan. Latar panggung menampilkan pemandangan keindahan Indonesia, serta konten-konten lain yang menjadi daya tarik.
"Bagaimana mengemasnya menjadi satu kesatuan, bangga terhadap karya anak Indonesia, pakaian dari wastra Nusantara, kemasan panggung, lagu, semua khas Indonesia, hal yang harus terus kita banggakan dan lestarikan," ujar Sari.