Senin 31 Aug 2020 13:24 WIB

Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Garut Bertambah Lima

Total pasien terkonfirmasi di Garut saat ini berjumlah 85 kasus.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Friska Yolandha
Petugas gabungan melakukan razia penertiban masker di Bunderan Simpang Lima, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (25/8). Total pasien terkonfirmasi covid di Garut saat ini berjumlah 85 kasus.
Foto: CANDRA YANUARSYAH/ANTARA
Petugas gabungan melakukan razia penertiban masker di Bunderan Simpang Lima, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa (25/8). Total pasien terkonfirmasi covid di Garut saat ini berjumlah 85 kasus.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT – Gugus Tugas Penanganan Percepatan Covid-19 Kabupaten Garut mengonfirmasi penambahan kasus terkonfirmasi positif selama Ahad (30/8). Dalam satu hari itu, setidaknya terdapat lima penampahan kasus terkonfirmasi positif Covid-19.

Humas Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut, Yeni Yunita mengatakan, terdapat penambahan laporan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak lima orang pada Ahad. Lima orang itu adalah perempuan berusia 64 tahun asal Kecamatan Tarogong Kidul, laki-laki 52 tahun asal Kecamatan Tarogong Kidul, laki-laki 35 tahun asal Kecamatan Bayongbong, perempuan 19 tahun asal Kecamatan Tarogong Kidul, dan laki-laki 15 tahun asal Kecamatan Tarogong Kidul.

“Total pasien terkonfirmasi di Garut saat ini berjumlah 85 kasus,” kata dia melalui keterangan resmi, Senin (31/8).

Dari total 85 kasus itu, satu orang menjalani isolasi mandiri, 11 orang menjalani perawatan di rumah sakit, dan 70 pasien telah dinyatakan sembuh. Namun, dari total kasus itu, tiga kasus meninggal dunia. 

Yeni mengimbau, masyarakat untuk menghindari stigma kepada para pasien terkonfirmasi positif. Namun, msayarakat justru harus memberikan dukungan agar para pasien dapat kembali sehat. Selain itu, masyarakat terus optimal berikhtiar agar tidak terinfeksi Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas sehari-harinya.

Menurut dia, keterlibatan dan dukungan masyarakat dalam upaya memutuskan rantai penularan merupakan hal yang sangat penting. Ia menambahkan, pihaknya terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar tahu, mau, dan mampu melakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB). 

“Masyarakat harus terus memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, dan melakukan jaga jarak,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement