Selasa 01 Sep 2020 10:27 WIB

Presiden Iran Serukan Dialog Negara-Negara Muslim

Presiden Rouhani merujuk pentingnya mengadakan dialog antar sesama negara Muslim

Rep: Rizky Surya/ Red: Christiyaningsih
Presiden Iran Hassan Rouhani merujuk pentingnya mengadakan dialog antar sesama negara Muslim. Ilustrasi.
Foto: Iranian Presidency Office via AP
Presiden Iran Hassan Rouhani merujuk pentingnya mengadakan dialog antar sesama negara Muslim. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR - Presiden Iran Hassan Rouhani menemui Raja Malaysia Sultan Abdullah Sultan Ahmad Shah dalam rangka perayaan hari lahirnya Malaysia pada Senin (31/8). Dalam kunjungan itu, Rouhani merujuk pentingnya mengadakan dialog antar sesama negara Muslim.

Rouhani mengakui banyaknya masalah di negara Muslim sekaligus ego sektoral di kalangan negara Muslim. Ia meyakini masalah-masalah itu sebenarnya bisa diurai jika sesama negara Muslim membuka hati dan tangan untuk bekerja sama.

Baca Juga

"Republik Islam Iran meyakini dialog konstruktif dan interaksi antar pemerintahan negara Muslim adalah jalan untuk melewati masalah-masalah yang dihadapi dunia Islam," kata Rouhani dilansir Mehr News Agency pada Senin (31/8).

Rouhani menyampaikan pujiannya atas sikap Malaysia pada tantangan yang dialami dunia Islam, salah satunya masalah pendudukan Palestina oleh rezim Israel. Rouhani lalu secara resmi mengundang Raja Malaysia berkunjung ke Iran.

"Untuk mengadakan dialog dan pertukaran pandangan menyangkut masalah-masalah dunia Islam dan inisiasi Republik Islam (Iran) dalam mendorong kedamaian dan stabilitas," ujar Rouhani.

Rouhani juga ingin membahas perluasan hubungan bilateral. Dia ingin kerja sama kedua negara terus meningkat di bidang politik, ekonomi, dan kebudayaan. "Saya doakan Raja terus sehat dan warga Malaysia sejahtera," sebut Rouhani.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement