Selasa 01 Sep 2020 13:36 WIB

Demo, Peternak Bagikan Ayam Gratis di Jalan Depan Kementan

Para peternak protes harga ayam hidup yang jauh dari Harga Pokok Produksi (HPP).

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Para peternak yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Peternak Anak Nasional berunjuk rasa dengan membagikan ayam secara gratis di depan kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (1/9). Mereka menuntut anjloknya harga ayam hidup di tingkat peternak yang jauh dari Harga Pokok Produksi (HPP).
Foto: Shabrina Zakaria
Para peternak yang tergabung dalam Gabungan Organisasi Peternak Anak Nasional berunjuk rasa dengan membagikan ayam secara gratis di depan kantor Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan, Selasa (1/9). Mereka menuntut anjloknya harga ayam hidup di tingkat peternak yang jauh dari Harga Pokok Produksi (HPP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ribuan massa dari peternak ayam rakyat mandiri menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan), Pasar Minggu, Jakarta Selatan pada Selasa (1/9) pagi. Mereka menuntut pemerintah terkait persoalan anjloknya harga ayam hidup di tingkat peternak yang jauh dari Harga Pokok Produksi (HPP).

Sekretaris Jenderal Gabungan Organisasi Peternak Ayam Nasional (Gopan), Sugeng Wahyudi mengatakan anjloknya harga ayam berefek kepada para peternak di seluruh Indonesia. “Rendah jika dibandingkan dengan biaya pokok produksi, sehingga semua ini berefek pada para peternak,” kata Sugeng saat ditemui di lokasi, Selasa (1/9).

Oleh karena itu, peternak se-Jawa menggelar aksi di Kementan. Dalam aksi tersebut, mereka menuntut terkait harga ayam yang harganya di atas biaya produksi, juga menuntut diterbitkan Keputusan Presiden (Keppres). “Dengan adanya Keppres ada kemungkinan bahwa peternak mandiri akan terlindungi," ujar Sugeng.

Dia menjelaskan, sejauh ini Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) belum mampu melindungi para peternak ayam mandiri. Terutama para peternak kecil. "Ini bentuk keprihatinan para peternak yang pemerintah mesti respon. Carikan jalan keluarnya atau mereka akan gulung tikar," kata Sugeng.

Wakil Sekretaris Jenderal I Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar), Muhlis Wahyudi juga menyampaikan aksi ini merupakan bentuk keprihatinan bagi peternak ayam mandiri.

"Ini bentuk keprihatinan, karena realisasi kehidupan kami peternak ayam boiler semenjak tahun 2018 terulang dan terulang terus dengan harga dibawah HPP," kata Muhlis.

Dia mengatakan, selama bertahun-tahun mereka sudah menjadi korban dan sudah tidak memiliki apapun. Sehingga, menurutnya wajar jika mereka menuntut di Kementan karena Kementan merupakan rumah bapak peternak.

“Perbaiki hulu dulu, baru nanti ke hilir. Bisnis ayam berkembang pesat, tapi mengesampingkan kehidupan peternak,” ujar Muhlis.

Seusai melakukan aksi unjuk rasa, massa menutup aksi di Kementan dengan membagikan ayam broiler hidup sebanyak enam peti ke para pengguna jalan. Massa membagikan ayam tersebut sambil berteriak “ayam gratis, ayam gratis”, sambil memasukkan ayam tersebut ke dalam mobil dan motor yang melintas. Setelah itu, massa akan bergeser ke Istana Negara untuk melakukan orasi dan delegasi negosiasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement