REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Sebanyak 10 orang anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB), yang merupakan anak buah Puron Wenda dengan wilayah operasi di kawasan pegunungan tengah Papua, menyatakan kembali ke NKRI. Empat dari sepuluh orang anggota KKB itu pernah terlibat dalam beberapa insiden penyerangan dan masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Kepala Penerangan Kogabwilham III Kol Czi Nyoman Suriastawa menjelaskan, 10 anggota KKB yang menyatakan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, Senin (31/8) di kampung Timonikime, Balingga Kabupaten Lanny Jaya dipimpin Dansatgas YPR 305/TKR. Ke 10 anggota KKB yang menyatakan kembali ke NKRI yaitu Tabenak Wenda, Join Tabuni, Dekin Wenda, Bakar Wenda, Leis Tabuni , Telia Wenda, Kuku Tabuni , Wiro Wenda , Kondis Tabuni, dan Nendiles Wenda.
Dari 10 orang anggota KKB itu, empat di antaranya anggota aktif yang terlibat dalam beberapa insiden penyerangan serta masuk DPO yaitu Tabenak Wenda, Join Tabuni, Dekin Wenda dan Bakar Wenda. "Kembalinya mantan anggota KKB ditandai dengan menandatangani pernyataan setia kepada NKRI berlangsung aman disaksikan masyarakat setempat," kata Suriastawa.
Diakui, dari pengakuan mereka terungkap pernah mengikuti latihan militer di pelatihan militer di markas OPM Soemalo. Saat menyatakan kembali ke NKRI, mereka membawa alat komunikasi yang selama ini dipegangnya, aku Kol CZI Suriastawa seraya mengaku ini merupakan kedua kalinya anggota KKB wilayah Balingga yang menyatakan kembali ke NKRI.
Sebelumnya tanggal 22 Juli lalu lima anggota KKB yang juga anak buah Puron Wenda menyatakan kembali ke NKRI. "Mudah-mudahan ke depan lebih banyak lagi anggota KKB yang sadar dan menyatakan kembali ke NKRI sehingga bersama-sama dengan warga membangun kampungnya," ujar Kol CZI Nyoman Suriastawa berharap.