REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Gunung Sinai atau disebut juga Gunung Musa terletak di Semenanjung Sinai, Mesir. Gunung ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang diyakini oleh umat Muslim, Yahudi, dan Kristen.
Tiga agama ini memiliki ikatan spiritual dengan kisah Nabi Musa As. Gunung Sinai dikenal juga sebagai tempat bersejarah di mana Nabi Musa mendapatkan salah satu mukjizatnya, yakni membelah laut merah dan berbicara dengan Allah SWT.
Dilansir dari About Islam, Selasa (1/9), pada abad keempat Masehi, orang Kristen Koptik datang ke gunung dan mendirikan sebuah gereja kecil di tempat yang diyakini Tuhan berbicara kepada Musa dalam bentuk semak yang terbakar. Sedangkan bagi umat Islam, kisah ini tertulis dalam Alquran surat Al-A'raf ayat 143 yang menceritakan kisah Nabi Musa berbicara dengan Allah di Gunung di Sinai Selatan, Mesir.
Pada gunung tersebut juga didirikan sebuah Biara St. Catherine yang dihormati oleh banyak orang sebagai salah satu tempat paling suci di bumi. Biara ini telah bertahan dari banyak kelompok perampok gurun selama 1.500 tahun terakhir.
Umat Muslim membiarkannya utuh bahkan selama Perang Salib karena untuk menghormati sejarah Nabi Musa. Biara ini merupakan tempat Bani Israel menunggu Musa selama 40 hari 40 malam dengan menyembah patung.
Sebagaimana diceritakan dalam Alquran Surat Thaha ayat 97 Nabi Musa saat kembali membakar patung tersebut dan membuang abunya ke laut. "..Dan lihatlah Tuhanmu itu yang engkau tetap menyembahnya. Kami pasti akan membakarnya, kemudian sungguh kami akan menghamburkannya (abunya) ke dalam laut.” (Surat Thaha ayat 97).