REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM Arifin Tasrif sepakat atas penghapusan Premium dari pasar. Ia beralasan hal ini untuk menciptakan energi bersih yang sudah tertuang dalam aturan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Arifin menjelaskan penggantian Premium ini merupakan salah satu upaya untuk mengurangi polusi. Dia bilang, BBM jenis Premium hanya dipakai oleh lima negara termasuk Indonesia.
"Salah satu program mengganti Premium dengan Pertalite adalah antara untuk mengurangi masalah polusi. Premium ini cuma ada di dunia lima negara saja menggunakan. Dan Indonesia termasuk negara besar yang masih menggunakan," ujar Arifin di Komisi VII DPR, Rabu (2/9).
Namun, kata Arifin penghapusan Premium tidak terjadi begitu saja. Ia berjanji penghapusan Premium akan dilakukan secara bertahap. Saat ini Pertamina sedang melakukan uji coba di Bali.
"Program kita akan lakukan bertahap. Kemarin dilakukan diuji coba ke Bali, tapi itu aksi korporasi Pertamina, untuk mengetahui respons daripada masyarakat. Dari pemakaian, nanti kesimpulannya kita bisa peroleh kajiannya," terangnya.
Selain Bali, kata dia, uji coba akan dilakukan di empat daerah lainnya. "Ke depan juga Jawa Madura Bali bisa diimplementasikan. Selain Bali, kita juga rencanakan ada empat daerah lagi uji coba Pertalite menggantikan Premium," ungkapnya.