Kamis 03 Sep 2020 18:24 WIB

LG Produksi Masker Penyaring Udara Bertenaga Baterai

LG mengeklaim semua bagian penyusun masker dapat didaur ulang dan diganti.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Qommarria Rostanti
LG Puricare.
Foto: LG
LG Puricare.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Perusahaan elektronik Korea Selatan, LG, mengintegrasikan kipas elektronik dan filter HEPA ke dalam masker wajah buatannya. Integrasi itu lantas diubah menjadi penyaring udara yang dapat dikenakan.

Masker tersebut diluncurkan di pameran dagang IFA Berlin. Hal ini membuat LG menjadi salah satu perusahaan seperti Adidas dan Burberry yang ikut terjun membuat masker. Ini dilakukan karena beberapa negara telah mewajibkan penggunaan masker wajah di ruang publik.

Sebagai perpanjangan dari produk penjernih udara PuriCare LG, desainnya menampilkan dua kipas, masing-masing satu di setiap sisi kiri dan kanan wajah. Lalu mengalirkan udara segar ke dalam masker.

LG mengeklaim, semua bagian penyusun masker dapat didaur ulang dan diganti, berbeda dengan masker sekali pakai yang semakin mencemari lautan. Produk ini memiliki fitur sensor pernapasan yang dapat mendeteksi kecepatan dan volume pernapasan pemakainya sehingga secara otomatis memilih salah satu dari tiga kecepatan kipas yang sesuai. Ini juga memungkinkan kipas untuk dipercepat saat menghirup dan diperlambat saat menghembuskan napas.

Baterai 820 miliamper per jam dapat memberi daya pada masker hingga delapan jam pada pengaturan terendah, dan dua jam pada pengaturan kipas tertinggi.

Menurut LG, produk tersebut dirancang untuk menyelesaikan dilema masker buatan sendiri yang kualitasnya tidak konsisten, sementara masker sekali pakai tidak tersedia dalam jumlah banyak.

"Pada saat konsumen mencari cara untuk membuat hidup lebih aman dan nyaman, penting bagi kami untuk menawarkan solusi yang menambah nilai lebih terukur," kata Presiden LG, Dan Song, seperti dilansir di laman Deezen, Kamis (3/9).

Udara dibersihkan menggunakan filter H13 HEPA, yang dapat memblokir 99,95 persen partikulat udara sekecil 0,1 mikron. Virus corona berdiameter sekitar 0,125 mikron, yang berarti secara teknis masuk dalam area tangkapan filter masker HEPA. Namun LG tidak lantas menyebut bisa melindungi pemakainya dari virus corona.

Selain itu, meskipun sinar ultraviolet telah terbukti membunuh virus corona lain, seperti SARS dan MERS, efektivitas teknologi ini sangat bergantung juga pada durasi dan intensitas paparan UV.

Scientific Advisory Group for Emergencies (SAGE) Inggris serta Centers for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat, mengatakan masker jenis ini tidak mencegah keluarnya tetesan pernapasan yang dapat menginfeksi orang lain. Salah seorang perwakilan dari keduanya mengatakan, perlu adanya pengujian lebih lanjut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement