Pengadaan vaksin dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dapat diproduksi oleh 28 produsen obat di 10 negara selama dua tahun ke depan, kata organisasi naungan PBB, UNICEF, pada Kamis (03/09), seraya mengumumkan akan membantu upaya pengadaan dan pendistibusian vaksin untuk mengatasi pandemi COVID-19 itu.
UNICEF ambil bagian dalam rencana alokasi vaksin COVID-19 - yang dikenal sebagai COVAX yang dipimpin oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Tujuannya, untuk membeli dan menyediakan akses yang adil atas vaksin tersebut. Sejauh ini, 76 negara berkomitmen untuk bergabung dalam upaya COVAX.
UNICEF mengatakan bahwa 28 produsen obat telah menyerahkan rencana produksi tahunan mereka untuk vaksin COVID-19 hingga tahun 2023 mendatang.
Berdasarkan hasil tinjauan tim pasar UNICEF, diungkapkan bahwa para produsen obat “bersedia secara kolektif untuk memproduksi vaksin COVID-19 dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya selama 1-2 tahun ke depan.“