REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Berkat kepiawaian membangun bisnis yang berdampak sosial dan berorientasi pada lingkungan, Pelajar SMAN 2 Denpasar dan SMAN 3 Semarang meraih prestasi dalam kompetisi bisnis pelajar tingkat Asia Pasifik, 2020 Junior Achievement (JA) Asia Pacific Company of the Year Competition, yang diselenggarakan secara virtual oleh JA Asia Pacific dan JA Guam, 24-26 Agustus lalu.
Emi Student Company, perusahaan siswa dari SMAN 2 Denpasar meraih Juara Kedua setelah tim dari Singapura menempati posisi pertama. Sedangkan Visco Student Company, perusahaan siswa dari SMAN 3 Semarang, meraih penghargaan Young Entrepreneurs’ Choice Award.
Country Head of Corporate Affairs Citi Indonesia Puni A Anjungsari mengatakan mereka sukses mengungguli 15 perusahaan siswa lainnya yang merupakan perwakilan 11 negara di regional Asia Pasifik, termasuk Brunei Darussalam, Guam, Hong Kong, India, Indonesia, Korea Selatan, Malaysia, Filipina, Singapura, Tiongkok, dan Turkmenistan.
"Bisnis mereka dinilai berhasil menjawab permasalahan lingkungan yang dekat dengan keseharian mereka sekaligus mampu memberdayakan dan memberikan dampak ekonomi kepada komunitas dimana bisnis mereka beroperasi," ujarnya dalam keterangan tulis, Jumat (4/9).
SMAN 2 Denpasar dan SMAN 3 Semarang merupakan bagian dari sekolah penerima manfaat program edukasi ‘Youth Sociopreneurship Initiative’ yang digagas oleh Prestasi Junior Indonesia bersama Citi Indonesia serta didukung penuh oleh Citi Foundation. Melalui program ini, pelajar SMA dan SMK di lima kota Indonesia, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Denpasar dibina untuk mendirikan dan mengoperasikan sebuah perusahaan (SC-Student Company) di sekolah.
"Hal ini termasuk menciptakan ide produk, merencanakan strategi bisnis, melakukan penjualan produk, hingga likuidasi perusahaan," ucapnya.
Menurutnya penghargaan internasional atas kinerja bisnis sosial yang digagas oleh generasi muda Indonesia merupakan wujud dampak dari peningkatan kompetensi kewirausahaan yang diperoleh berkat partisipasi mereka dalam program Youth Sociopreneurship Initiative. Pengembangan generasi muda menjadi salah satu fokus dari Citi Indonesia sesuai dengan misi Citi yaitu enabling growth and economic progress.
Hal ini juga sejalan dengan riset UNDP yang baru saja dilakukan, dan didukung penuh oleh Citi Foundation. Hasil riset tersebut menunjukkan sebesar 84 persen para wirausaha muda Indonesia telah melakukan inovasi untuk keberlangsungan bisnis yang mereka jalani guna merespon berbagai perubahan yang terjadi di masa pandemi saat ini.
"Oleh karena itu, kami percaya bahwa wirausahawan muda memiliki semangat dan kemampuan luar biasa yang akan mendorong mereka untuk memberikan andil besar dalam pembangunan perekonomian Indonesia," ucapnya.
Sementara Co-Founder and Academic Advisor Prestasi Junior Indonesia Robert Gardiner menambahkan melalui program ini, para pelajar tidak hanya memperoleh pengalaman pertama berwirausaha tetapi juga memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang sangat dibutuhkan, seperti pemecahan masalah yang kompleks, pemikiran kritis, dan kreativitas.
"Di tengah situasi pandemi global yang penuh tantangan, pengusaha muda ini tetap semangat dan terpanggil untuk menciptakan bisnis yang menguntungkan sekaligus berorientasi pada misi sosial dan lingkungan, dengan ambisi untuk membantu membangun komunitas yang lebih baik melalui bisnis mereka," ucapnya.
Dalam kompetisi bisnis tahunan ini, pelajar SMAN 2 Denpasar bersaing dengan membawa produk inovatif kreasi usaha mereka, yaitu Versatile Jacket, jaket multi fitur yang dapat bertransformasi menjadi sebuah tas dan dapat membantu mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Bahkan, inovasi terbaru bisnis mereka, Wake-y Jacket, dilengkapi dengan solar panel portabel yang dapat digunakan untuk mengisi daya telepon selular serta pendeteksi kantuk yang dapat meningkatkan keamanan berkendara.
Sedangkan Pelajar SMAN 3 Semarang membawa produk andalan usaha mereka, yaitu Sight dan Soyase, yang dikembangkan dari material-material ramah lingkungan. Soyase adalah tas, dompet dan tempat pensil yang terbuat dari material hasil olahan limbah tahu. Sementara Sight merupakan lampu dekoratif hasil daur ulang kayu yang dilengkapi dengan siluet eksotis khas Nusantara.
President Director Emi SC Adelia Putri Adnyana mengatakan kesempatan ini telah memberikan wawasan baru bagi kami mengenai bisnis dan menginspirasi kami untuk memulai karir menjadi seorang wirausaha.
President Director Visco SC Firdausi Adiwijaya mengatakan perwakilan Indonesia dalam kompetisi ini tidak hanya memberikan pengalaman baru, tetapi juga mimpi-mimpi baru untuk masa depan.
"Pengalaman berharga ini sangat memotivasi kami untuk terus mengembangkan ilmu yang didapatkan serta menjadi generasi muda yang sukses dan bermanfaat dengan terus peduli pada isu lingkungan dan sosial," ucapnya.