Senin 07 Sep 2020 16:21 WIB

117 Pegawai di Lingkungan Pemkot Bandung Positif Covid-19

Para pegawai yang dinyatakan telah positif Covid-19 itu berstatus orang tanpa gejala.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat mengambil sampel darah peserta tes cepat Covid-19 (ilustrasi)
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Petugas Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Barat mengambil sampel darah peserta tes cepat Covid-19 (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 117 pegawai di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non ASN terkonfirmasi positif Covid-19 usai dilakukan uji usap. Para pegawai yang dinyatakan telah positif Covid-19 berstatus orang tanpa gejala (OTG).

"Yang terkonfirmasi positif 117 itu enggak cuma ASN, pegawai di lingkungan Pemkot Bandung," ujar Koordinator Bidang Perencanaan Data, Kajian dan Analisis Gugus Tugas Covid-19 Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, Senin (7/9).

Baca Juga

Ia mengatakan, pemeriksaan secara masif kepada pegawai dimulai sejak 27 Agustus dengan tujuan mencari kasus aktif agar segera diisolasi dan tidak menyebar. Menurutnya, hasil 117 pegawai yang positif Covid-19 didapat dari uji usap yang dilakukan kepada kurang lebih 1.900 pegawai.

"Pemeriksaan direncanakan ke 30 Kecamatan dan 32 SKPD. Pimpinan memilih 50 orang yang mobilitas banyak, bertemu orang banyak dan kontak dengan orang," katanya.

Dia mengatakan, Dinas Kesehatan mendata 117 orang yang positif Covid-19 tinggal di daerah mana untuk dilakukan penyelidikan epidemologi di lingkungan rumahnya. Mereka menurutnya melakukan isolasi mandiri di rumah jika tanpa gejala dan di rumah sakit jika terdapat gejala.

"Zona Bandung masih oranye. (angka reproduksi) sangat dinamis naik turun tergantung temuan kasus positif. Kemarin 6 September 0,93 sebelumnya 0,80 sekian. Artinya semua harus waspada," katanya.  

Ahyani menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyelidikan epidemologi terkait pelacakan penyebab para pegawai tepapar Covid-19. Menurutnya, pihaknya belum menemukan klaster baru dalam temuan kasus dan masih bersifat transmisi lokal. 

"Iya, (117) kebanyakan OTG, mereka pada ngantor. Lebih 80 persen Covid 19 tidak menunjukkan gejala, yang ketemu 80 persen tanpa gejala dan tidak ditemukan berat," katanya. 

Ahyani menambahkan, pelayanan di sejumlah dinas atau kecamatan yang diketahui pegawainya positif Covid-19 ditutup sementara waktu untuk disterilisasi. Sedangkan pegawai yang negatif akan diatur lebih jauh terkait aktivitasnya di kantor.

Ia mengatakan, tes masif dilakukan untuk mendeteksi penyebaran Covid-19 serta memperlambat laju virus di masyarakat. Terlebih lagi, dia mengatakan kasus positif Covid-19 banyak menyerang masyarakat tanpa gejala. 

"Yang paling utama semua masyarakat karena aktivitas bukan hanya kantor saja, jadi yang utama seluruh masyarakat baik di dalam rumah maupun di luar melaksanakan protokol kesehatan memakai masker, berjaga jarak memakai masker, dijaga betul maka potensi penyebaran akan berkurang," katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement