REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap tanggal 4 September 2020 diperingati sebagai Hari Pelanggan. Banyak program yang dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan, termasuk yang dilakukan Bank Mandiri.
Di Hari Pelanggan, Bank Mandiri memiliki sejumlah program agar lebih mendekatkan layanan dan menjawab kebutuhan nasabah. Salah satunya, seluruh Kantor Cabang Bank Mandiri serentak mengemas program untuk menyapa nasabah di wilayah masing-masing, baik membagikan suvenir berisi hand sanitizer dan face shield, buket bunga yang berisi masker dan coklat, pemberian diskon Rp 150 ribu bagi nasabah kartu kredit Bank Mandiri yang bertransaksi di Tokopedia pada 4-10 September, hingga Harpelnas Challenge yang dapat diikuti seluruh nasabah perseroan melalui Instagram pada 1-11 September.
“Hari Pelanggan Nasional merupakan momentum yang digunakan oleh Bank Mandiri untuk membangun kedekatan dengan nasabah. Keberhasilan Bank Mandiri sampai saat ini tentu saja karena dukungan nasabah. Oleh karena itu Bank Mandiri senantiasa berusaha memahami kebutuhan nasabah dan terus menerus melakukan inovasi untuk meningkatkan layanan kepada nasabah,” ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, dalam siaran persnya.
Bank Mandiri, lanjut Hery, memastikan kebutuhan dan kepuasan pelanggan akan tetap menjadi pilar utama perseroan dan menjadi salah satu pilar budaya kerja Bank Mandiri. Bahkan, di tengah era pandemi saat ini Bank Mandiri tetap berusaha menghadirkan layanan yang terbaik bagi nasabah, baik secara langsung di kantor Cabang maupun secara online melalui beberapa channel yang
dimiliki oleh Bank Mandiri.
"Pesan yang ingin disampaikan Bank Mandiri spesial di Hari Pelanggan Nasional ini yaitu bagaimana memberikan pelayanan terbaik dengan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ada,” tutur Hery.
Seiring dengan berkembang behaviour baru di masyarakat dimana transaksi berkembang ke arah contactless dan cashless, Bank Mandiri juga melakukan transformasi digital untuk semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan. Mandiri peka terhadap perubahan ini, dengan memaksimalkan layanan online dalam menerapkan pola bisnis baru dan interaksi dengan customer, melalui pemanfaatan perkembangan teknologi informasi.
Salah satunya adalah melalui digitalisasi proses pembukaan rekening tabungan dan permohonan kredit. Selain mempercepat proses administrasi, hal ini juga memudahkan nasabah karena tidak harus mendatangi kantor cabang.
Melalui layanan pembukaan rekening tabungan online, Bank Mandiri mampu menerima rata-rata 2.000 rekening perharinya dengan kumulasi selama tahun 2020 mencapai 125 ribu rekening. Sedangkan melalui aplikasi Mandiri Pintar, pelaku usaha mikro kini dapat memperoleh pinjaman produktif dari Bank Mandiri hanya dalam waktu kurang dari 15 menit.
Strategi digital Bank Mandiri juga direalisasikan melalui penambahan fitur yang bisa dinikmati nasabah ritel pada aplikasi Mandiri Online. Saat ini Mandiri Online memiliki fitur transaksi yang lengkap seperti pemindahbukuan, transfer antar bank, pendaftaran pembayaran secara auto-debit, top-up e-money di smartphone Android maupun iOS, LinkAja dan uang elektronik lain, serta sudah terkoneksi dengan lebih dari 1.800 rekanan untuk melayani berbagai transaksi pembayaran ke merchant e-commerce, transportasi online, termasuk pembayaran tagihan rutin seperti listrik, air, pajak dan BPJS Kesehatan.
Sampai dengan Juni 2020, aplikasi Mandiri Online memiliki user aktif sebanyak 3,8 juta nasabah, dengan total frekuensi transaksi mencapai 200 juta transaksi dan nilai transaksi finansial sebesar Rp 459 triliun, meningkat dari periode Juni 2019 yang tercatat sebesar 128 juta transaksi dengan nilai transaksi finansial Rp 320 triliun.
Kedepannya, lanjut Hery, akses terhadap layanan Bank Mandiri akan semakin terbuka karena Bank Mandiri akan merilis berbagai layanan finansial untuk diakses melalui mandiri API Portal. “Transformasi yang kami lakukan, merupakan salah satu upaya kami dalam meningkatkan layanan bagi nasabah Bank Mandiri,” kata Hery.