Selasa 08 Sep 2020 14:55 WIB

Kemenkeu: 15 Juta Usaha Mikro akan Terima Bantuan Tunai

Saat ini pencairan bantuan mencapai Rp 6,6 triliun untuk sekitar 6 juta usaha mikro.

Pekerja menjemur kerupuk di Kampung Babakan Hurip, Cipadung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (8/9/2020). Sebanyak 15 juta usaha mikro akan mendapat Bantuan Presiden produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp2,4 juta per pelaku usaha.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Pekerja menjemur kerupuk di Kampung Babakan Hurip, Cipadung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Selasa (8/9/2020). Sebanyak 15 juta usaha mikro akan mendapat Bantuan Presiden produktif atau Bantuan Langsung Tunai (BLT) sebesar Rp2,4 juta per pelaku usaha.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Ahli Bidang Pengeluaran Negara Kementerian Keuangan Kunta Wibawa Dasa Nugraha menyebutkan bahwa sebanyak 15 juta usaha mikro akan menerima bantuan produktif UMKM. Bantuan tersebut berupa uang tunai sebesar Rp 2,4 juta.

“Tahap awal 9,1 juta UMKM, kemudian naik menjadi 12 juta, dan terakhir menjadi 15 juta pelaku UMKM yang akan menerima bantuan produktif ini,” kata Kunta pada seminar web bertajuk ‘Prospek Pemulihan Ekonomi Sektor Industri Kecil Menengah’, Selasa (8/9).

Baca Juga

Kunta memaparkan, anggaran tahap awal untuk program tersebut mencapai Rp 22,01 triliun untuk 9,1 juta pelaku UMKM.

Hingga saat ini, pencairan bantuan mencapai Rp 6,6 triliun untuk sekitar 6 juta UMKM melalui transfer langsung sekali penyaluran lewat dua bank pemerintah yaitu Bank Negara Indonesia (BNI) dan Bank Rakyat Indonesia (BRI).

Diketahui, bantuan produktif UMKM merupakan bantuan sebesar Rp 2,4 juta per pelaku usaha yang diberikan kepada usaha ultramikro dan mikro yanh sedang tidak menerima kredit dari penrbankan. Tujuannya yaitu membangkitkan kembali aktivitas ekonomj pada tingkat usaha skala mikro dan ultramikro.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement