REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Sebanyak 650 kepala keluarga (KK) menjadi korban banjir yang menerjang tiga desa di Kabupaten Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat. Hal itu dikatakan Kepala Kantor Basarnas Mamuju Saidar Rahmanjaya.
"Dari pantauan tim kami di lokasi, sebanyak 650 kepala keluarga yang terdampak banjir di Kecamatan Bonehau," kata Saidar Rahmanjaya, di Mamuju, Selasa (8/9) malam.
Ia menyampaikan bahwa tiga lokasi yang mengalami dampak banjir cukup parah, yakni di Dusun Salueno Selatan, Dusun Salueno Utara serta Dusun Atu-atu.
"Ada lima rumah warga yang rusak parah. Semua berada di Desa Banuada, Kecamatan Bonehau," ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa berdasarkan hasil siaga pemantauan tim SAR gabungan di lokasi bencana banjir hingga Selasa malam, genangan air di tiga desa yang terendam mulai surut.
"Pada Selasa malam, debit air sudah surut dan tidak ada lagi masyarakat yang membutuhkan bantuan evakuasi serta masyarakat sudah mulai beraktivitas dengan normal kembali," tuturnya.
"Sehubungan dengan hal tersebut maka operasi SAR dinyatakan selesai. Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh unsur SAR dan masyarakat yang turut membantu masyarakat yang terdampak banjir," kata Saidar Rahmanjaya.
Banjir yang merendam tiga desa di Kecamatan Bonehau, Kabupaten Mamuju, berlangsung sejak Senin (7/9) dini hari setelah kawasan itu dilanda hujan deras sejak Minggu (6/9) malam.
Kemudian, pada Selasa dini hari, tim Rescue Kantor Basarnas Mamuju diberangkatkan menuju lokasi banjir di Kecamatan Bonehau dengan menggunakan rescue car serta peralatan pendukung untuk membantu warga di tiga desa yang terendam banjir tersebut.
Tiga desa yang terendam banjir di Kecamatan Bonehau, yakni Desa Bonehau, Desa Hinua dan Desa Banua Ada.