Rabu 29 Jan 2025 10:18 WIB

680 KK di Lima Kecamatan Kabupaten Tangerang Terdampak Banjir

Ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 sentimeter sampai satu meter.

Ilustrasi. Seorang warga beraktivitas di rumahnya di Kampung Gaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (11/3/2022).
Foto: ANTARA/Fauzan/nym.
Ilustrasi. Seorang warga beraktivitas di rumahnya di Kampung Gaga, Kabupaten Tangerang, Banten, Jumat (11/3/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUPATEN TANGERANG -- Sedikitnya 680 kepala keluarga (KK) dari beberapa wilayah kecamatan di Kabupaten Tangerang, Banten, terdampak banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Selasa (28/1/2025).

"Terdapat lima kecamatan terdampak, datanya bisa bertambah karena belum dilaporkan secara resmi oleh tiap kelurahan/kecamatan yang terdampak," kata Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan BPBD Kabupaten Tangerang Agun Guntara, Rabu (29/1/2025).

Baca Juga

Ia mengatakan, bencana banjir yang berdampak terhadap ratusan KK ini merendam dengan ketinggian air bervariasi, mulai dari 30 sentimeter sampai satu meter. Menurut dia, banjir di wilayah kecamatan tersebut melanda puluhan rukun tetangga (RT) dan beberapa desa.

Adapun jumlah kepala keluarga dari wilayah itu, di antaranya di Desa Mekarsari, dan Kelurahan Sukatani, Kecamatan Rajeg sebanyak 431 KK. Kemudian, di kawasan perumahan Griya Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan dengan jumlah terdampak sebanyak 74 KK.

Selanjutnya, wilayah Kampung Pisangan, Sepatan sebanyak 175 KK. "Sejak tengah malam tadi banjir, melanda Kecamatan Sepatan, Pasar Kemis, Perumahan Duta Bandara, Teluknaga, Kosambi dan Rajeg. Dan ini masih laporan sementara masih dilakukan pendataan," katanya.

Ia mengungkapkan, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tangerang, sebanyak lima wilayah kecamatan di daerah itu dilanda bencana alam banjir. Lima kecamatan itu, yakni Pasar Kemis, Rajeg, Sepatan, Teluknaga, dan Kosambi.

Menurutnya, jumlah korban yang terdampak musibah banjir belum sepenuhnya terdata secara keseluruhan. Sebab, kata Agun, aparatur wilayah hingga petugas BPBD masih melakukan asesmen/pendataan di lapangan.

"Karena pihak kelurahan/desa dan kecamatan belum memberikan data yang resmi. Jadi yang dilaporkan ini bersifat sementara," ujarnya.

Hingga kini, tim BPBD Kabupaten Tangerang terus melakukan pemantauan dan monitoring di beberapa titik terjadinya bencana banjir. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya penanganan dan evakuasi terhadap korban yang membutuhkan bantuan.

Sementara itu, untuk pendistribusian bantuan logistik atau keperluan pangan, ia saat ini tengah berkoordinasi dengan dinas terkait serta Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi pada kebencanaan. "Penanganan dari bidang Pemadam dan Penyelamatan, sudah disiagakan. Perahu karet untuk evakuasi warga disiapkan bila dibutuhkan," ujar dia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement