REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mengaku, prihatin terhadap kondisi saluran air di Jalan Lawang Seketeng, Kota Bogor. Sebab, saluran air yang telah dinormalisasi, kembali dipenuhi sampah akibat aktivitas pedagang kaki lima (PKL).
"Sedih liat saluran air yang sudah kita normalisasi di Lawang Seketeng, ditimbun lagi sama PKL," kata Dedie melalui pesan singkat, Rabu (9/9).
Dedie mengatakan, pengerjaan normalisasi hampir selesai 90 persen. Padahal, kondisi saluran air sebelumnya telah tertutup total dengan sampah.
Pemkot Bogor kemudian membersihkan sampah tersebut. Namun, oknum PKL kembali membuang sampah sembarang dan menutupi saluran air.
"Karena ada yang gak mau pindah. Yang bandel kan tetep ada," keluh Dedie.
Relokasi PKL di Lawang Seketeng telah dilakukan setelah lebaran Idul Fitri. Namun, saat ini masih ada sejumlah PKL yang tetap berdagang.
Setidaknya terdapat 696 PKL yang terdata. Sebanyak 80 persen pedagang telah dipindahkan pindah ke Pasar Bogor. Sisanya, masih membandel berjualan di trotoar.
Dedie menghimbau, warga yang berbelanja di kawasan Pasar Bogor untuk tak berbelanja di lapak PKL yang ilegal. Demikian, PKL tak semakin banyak berjualan di kawasan tersebut.
"Maka masyarakat membantu 7.000 pedagang pemilik kios atau los di 12 Pasar Resmi yang ada di Bogor yang berkontribusi langsung pada keamanan, ketertiban serta membayar retribusi resmi," ujar Dedie.