Jumat 11 Sep 2020 22:08 WIB

Alquran Dinista Lagi, Muhammadiyah: Untuk Sulut Emosi Umat

Muhammadiyah menilai penistaan Alquran di Eropa untuk sulut emosi umat.

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Muti, menilai penistaan Alquran di Eropa untuk sulut emosi umat.
Foto: Republika/Prayogi
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Muti, menilai penistaan Alquran di Eropa untuk sulut emosi umat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Abdul Mukti menilai, penodaan kitab suci Alquran di Eropa baru-baru ini sengaja dilakukan untuk membakar emosi umat Islam, khususnya di Swedia dan Norwegia. 

Menurut dia, peristiwa itu pun telah mendapatkan reaksi yang cukup keras dari tokoh Muslim, termasuk Ketum PP Muhammadiyah, Prof Haedar Nasir. “Peristiwa yang terjadi di Swedia dan Norwegia yang saya kira secara sengaja menurut saya dilakukan oleh orang-orang tertentu yang berusaha untuk membakar emoisi umat Islam dengan perilaku yang sangat menodai kesucian Alquran ini,” ujar Prof Mukti dalam pengajian bulanan PP Muhammadiyah  yang digelar secara virtual pada Jumat (11/9) malam.

Baca Juga

Dalam pengajian bertema “Islam dan Islamofobia di Eropa” tersebut, Prof Mukti menjelaskan, penodaan terhadap simbol Islam tersebut sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Karena, menurut dia, sebelumnya juga telah terjadi peristiwa serupa, termasuk Majalah Charlie Hebdo di Prancis yang menerbitkan karikatur Nabi Muhammad SAW.

Menurut Prof Mukti, ketika terjadi penodaan terhadap simbol dan figur suci dalam Islam tersebut, maka juga akan menimbulkan reaksi yang cukup keras di Tanah Air . Walaupun, menurut dia, peristiwa yang terjadi di Eropa tersebut terkadang tidak bisa diterima secara akurat.