Sabtu 12 Sep 2020 09:08 WIB

Tambang Emas Longsor, 50 Orang Tewas di Kongo

Kecelakaan tambang sering terjadi di tambang-tambang tradisional di Kongo.

Sedikitnya 50 orang dianggap telah tewas ketika sebuah tambang emas yang dieksploitasi secara tradisional runtuh dekat Kamituga di wilayah timur Republik Demokratik Kongo pada Jumat (11/9) sore.
Foto: Nacho Doce/Reuters
Sedikitnya 50 orang dianggap telah tewas ketika sebuah tambang emas yang dieksploitasi secara tradisional runtuh dekat Kamituga di wilayah timur Republik Demokratik Kongo pada Jumat (11/9) sore.

REPUBLIKA.CO.ID, GOMA -- Sedikitnya 50 orang dianggap telah tewas ketika sebuah tambang emas yang dieksploitasi secara tradisional runtuh dekat Kamituga di wilayah timur Republik Demokratik Kongo pada Jumat (11/9) sore.  Keruntuhan itu terjadi di lokasi tambang "Detroit" sekitar pukul 3 sore waktu setempat setelah hujan lebat.

"Beberapa penambang berada di lubang yang tertutup runtuhan dan tak seorang pun dapat keluar. Kami sedang memperbincangkan sekitar 50 orang muda," kata Emiliane Itongwa, Presiden Prakarsa Dukungan dan Supervisi Sosial atas Perempuan.

Baca Juga

Foto-foto dan video media sosial memperlihatkan ratusan orang, sebagian di antaranya dapat didengar menjerit di lereng sekitar jalan masuk lubang tambang.

Tambang itu tidak terletak di konsesi emas Kamituga yang dimiliki oleh Korporasi Banro perusahaan tambang Kanada, kata kepala pengelolaan perusahaan itu.

Kecelakaan-kecelakaan penambangan sering terjadi di lokasi tambang tradisional di Kongo. Lusinan tewas setiap tahun di tambang-tambang di mana para penggali dengan peralatan seadanya mengeruk tanah yang dalam untuk mencari bijih emas.

Peristiwa longsor di bekas tambang emas menewaskan 16 orang pada Oktober tahun lalu. Sementara 43 penambang liar tewas pada longsor yang lain di sebuah penambangan tembaga dan kobalt pada Juni 2019.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement