Senin 14 Sep 2020 00:10 WIB

Berapa Kali Idealnya Buang Air Kecil dalam Sehari?

Frekuensi buang air kecil setiap orang akan bervariasi bergantung pada banyak faktor.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Frekuensi buang air kecil setiap orang akan bervariasi bergantung pada banyak faktor (Foto: ilustrasi toilet)
Foto: Pxhere
Frekuensi buang air kecil setiap orang akan bervariasi bergantung pada banyak faktor (Foto: ilustrasi toilet)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Jika kamu telah menghabiskan sebagian besar waktu di rumah selama enam bulan terakhir, pasti kamu memiliki waktu ekstra untuk memikirkan pertanyaan besar dalam hidup. Salah satunya adalah berapa kali buang air kecil dalam satu hari.

Urolog asal New York, Amerika Serikat (AS), Vannita Simma-Chiang, MD, mengatakan bahwa frekuensi buang air kecil setiap orang akan bervariasi tergantung pada usia, obat yang sedang dikonsumsi, dan seberapa banyak minuman yang dikonsumsi, serta banyak faktor lainnya. Tetapi secara umum, rata-rata orang sehat akan buang air kecil antara tiga hingga empat kali sehari

Baca Juga

Menurut Simma-Chiang, jika buang air kecil hanya satu atau dua kali saja per hari menandakan bahwa tubuh sedang dehidrasi. “Urin Anda bisa menjadi sangat terkonsentrasi kalau dehidrasi dan kondisi itu membuat Anda rentan terinfeksi saluran kemih,” kata Simma-Chiang.

Karena jumlah air yang dibutuhkan seseorang setiap hari akan berbeda, cara terbaik untuk menguji tingkat hidrasi adalah dengan memeriksa warna urin. Urin yang berwarna kuning tua, menandakan tubuh sedang dehidrasi.

Di sisi lain, jika warna urin benar-benar jernih, itu mungkin pertanda Anda minum terlalu banyak. Simma-Ching menjelaskan bahwa tubuh dibangun untuk mempertahankan homeostasis. Jadi ketika warna urin jernih, tubuh menyampaikan bahwa ia cukup terhidrasi.

“Pada saat itu, tubuh Anda hanya membuang air. Makanya urin terlihat jernih,” jelas Simma-Ching seperti dilansir dari laman Mind Body Green pada Ahad (13/9).

Menurut dia, kopi adalah diuretik alami dan stimulan kandung kemih yang dapat menstimulasi tubuh untuk buang air kecil. Karenanya, banyak orang yang mengonsumsi kopi di pagi hari dengan harapan bisa memperlancar buang air.

Di sisi lain, terlalu sering buang air kecil juga kerap memicu stres. Apalagi jika sampai membuat seseorang harus bangun sepanjang malam karena terus menerus ingin buang air kecil.

“Jika Anda mengalami peningkatan buang air kecil, ini bisa menjadi tanda kondisi medis yang mendasarinya. Jika itu masalahnya, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan ahli urologi atau dokter perawatan primer,” kata Simma-Ching.

Penyebab medis yang paling umum untuk peningkatan frekuensi buang air kecil adalah infeksi saluran kemih (ISK), terutama pada orang yang lebih muda. Selain itu mungkin bisa jadi gejala kanker kandung kemih, kandung kemih terlalu aktif, diabetes, atau batu ginjal.

Lalu bagaimana membangun kebiasaan buang air kecil yang sehat? Caranya dengan latihan. Menurut Simma-Ching, Anda bisa pergi ke kamar mandi setiap tiga hingga empat jam sekali untuk buang air kecil. Agar tidak lupa, bisa pasang timer di ponsel. Setelah buang air, periksa warna urin Anda untuk mengontrol hidrasi tubuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement