Senin 14 Sep 2020 12:02 WIB

Perempuan Melbourne Didakwa Atas Dugaan Serang Polisi

Perempuan di Melbourne dilaporkan menolak keluar dari mobil saat pemeriksaan Covid-19

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Borgol, ilustrasi
Foto: Blogspot
Borgol, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE — Seorang perempuan bernama Natalie Bonett di Melbourne, Victoria, Australia didakwa atas tuduhan menyerang petugas polisi. Ia dilaporkan telah menolak keluar dari mobil di sebuah pos pemeriksaan deteksi infeksi virus corona jenis baru (Covid-19) di wilayah utara kota tersebut.

Dalam sebuah video yang diunggah di Facebook oleh Bonett pada Sabtu (12/9) kemarin, ia memperlihatkan bagaimana dirinya diseret keluar dari kursi pengemudi setelah menolak untuk keluar dari mobilnya di Kalkallo, sekitar 60 kilometer di utara Melbourne. Ia juga mengaku sangat takut saat kejadian berlangsung.

Baca Juga

“Saya gemetar, menangis, dan tidak sepenuhnya percaya bahwa saya telah diperlakukan seperti ini,” ujar Bonett menulis tentang insiden tersebut di Facebook, seperti dilansir The Epoch Times pada Ahad (13/8).

Bonett juga mengakui saat kejadian tersebut dirinya mengenakan masker. Sementara, Kepolisian Victoria mengonfirmasi bahwa perempuan yang ditangkap adalah Bonett karena diduga menolak memberikan keterangan tentang dirinya serta surat izin mengemudi (SIM).

“Polisi berbicara dengan pengemudi perempuan di pos pemeriksaan sehubungan dengan ponselnya yang menghalangi pandangannya karena posisinya di kaca depan dan menjelaskan bahwa ini adalah pelanggaran," jelas pernyataan Kepolisian Victoria.

Namun Bonett saat itu dilaporkan menolak untuk melepaskan ponselnya dari kaca depan. Dalam video yang diunggah di Facebook, terdengar petugas pria menanyakan nama dan alamat.

"Masalahnya adalah Anda tidak menyebutkan nama Anda kepada saya," terdengar petugas itu berkata.

Bonett kembali menolak keluar dari mobil. Ia mengaku tidak merasa aman terhadap karena petugas tersebut bersenjata. “Anda aman, jangan khawatir tentang itu,” jawab petugas itu.

Rekaman kemudian menunjukkan petugas bersandar ke kendaraan saat Bonett protes, hingga ia kemudian dipindahkan secara paksa. Polisi mengatakan telah memperingatkan bahwa ia akan ditangkap jika tidak memberikan keterangan tentang dirinya.

Bonett kemudian dibebaskan dan diperkirakan akan didakwa atas menggunakan ponsel saat mengemudi, gagal menunjukkan lisensi, serta tidak menyebutkan nama dan alamatnya. Termasuk juga atas tindakan menolak penangkapan, menyerang polisi, dan bahasa yang ofensif.

“Polisi Victoria mengingatkan semua pengemudi bahwa Undang-Undang Keselamatan Jalan mengharuskan mereka menyebutkan nama dan alamat mereka serta menunjukkan SIM ketika diminta oleh petugas polisi,” kata pernyataan polisi lebih lanjut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement