REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara (PGN) hingga September ini sudah merampungkan proyek Jaringan Gas Rumah Tangga yang diamanatkan pemerintah sebesar 73,8 persen. Meski pandemi, anak usaha Pertamina ini berkomitmen untuk tetap menyelesaikan proyek Jargas.
Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Redy Ferryanto menjelaskan secara total progres pembangunan sudah mencapai 73,8 persen. Namun di beberapa titik progres sudah lebih dari 80 persen seperti di Kabupaten Ogan Ilir, Kota Palembang, Kota Dumai, Kota Pekanbaru, Kota Bandar Lampung, Kabupaten Serang, Kota Semarang dan Kota Blora.
“Pembangunan Jargas rumah tangga pemerintah tetap berjalan dengan SOP ketat dan mencapai jadwal yang ditargetkan. Progress realisasinya saat ini telah mencapai sekitar 94.400 SR. Kami bersyukur realisasi ini melebihi target aktual penyelesaian yang ditentukan,” ujar Redy, Selasa (15/9).
Redy menjelaskan, pembangunan jargas pemerintah dengan dana sekitar Rp 1,3 triliun telah dilaksanakan di 24 kabupaten/ kota yang dibagi dalam 10 paket. Perinciannya yaitu jargas Kota Langsa, Kabupaten Aceh Tamiang dan Kabupaten Deli Serdang sebanyak 16.709 SR.
Jargas Kabupaten Ogan Ilir dan Kota Palembang sebanyak 13.358 SR. Jargas Kabupaten Ogan Komering Ulu dan Kabupaten Muara Enim sebanyak 13.044 SR. Jargas Kabupaten Musirawas dan Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 12.189 SR. Jargas Kota Dumai dan Kota Pekanbaru sebanyak 9.981 SR. Jargas Kota Jambi, Kabupaten Muaro Jambi, dan Kabupaten Sarolangun sebanyak 12.932 SR.
Kemudian, jargas Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Serang sebanyak 13.114 SR. Di Jawa Tengah, dibangun Jargas Kota Semarang dan Kabupaten Blora sebanyak 10.725 SR.
Pembangunan jargas ini, juga dialokasikan di wilayah-wilayah baru di Kalimantan Timur, yakni Jargas Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kota Samarinda sebanyak 9.003 SR. Jargas Kota Balikpapan, Kabupaten Penajem Paser Utara, dan Kota Tarakan sebanyak 16.809 SR.
PGN mendapatkan penugasan dari pemerintah untuk membangun jaringan gas rumah tangga (jargas) dengan dana APBN 2020 sebanyak 127.864 SRT. Jumlah ini dilakukan penyesuaian, karena adanya kebijakan efisiensi dari pemerintah, dari semula 266.070 SRT terbagi menjadi 127.864 SRT pada tahun 2020, dan 138.206 SRT dibangun pada tahun 2021.
Program jargas rumah tangga merupakan salah satu program strategis nasional (PSN) ditujukan untuk mewujudkan pemerataan manfaat gas bumi sebagai bahan bakar yang aman, ramah lingkungan dan efisien, dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Kini PGN telah melayani sekitar lebih dari 400 ribu pelanggan rumah tangga aktif di 17 Propinsi di Indonesia, dengan alokasi gas sekitar 6,7 BBTUD.
Redy menambahkan PGN terus berkoordinasi dengan seluruh stakeholder agar pembangunan jargas dapat berjalan lancar dan tepat waktu. Sedangkan terkait dengan kendala yang dialami sebagai dampak Covid-19, PGN berkoordinasi dengan Pertamina Group, Ditjen Migas, dan BNPB untuk mendapatkan rekomenasi dan dukungan dalam hal distribusi material dan pelaksanaan proyek. Koordinasi internal PGN dan Pertamina Grup juga dilakukan, terkait dengan penggunaan material stok pada proyek APBN.
“Kami berharap, pembangunan jargas pemerintah tahun ini dapat terealisasikan sesuai dengan target. Mengingat program jargas pemerintah penting untuk mengurangi tingginya proporsi energi impor dan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat disektor masyarakat dan UMKM,” tutup Redy.