REPUBLIKA.CO.ID, ATHENA -- Polisi Yunani mulai memindahkan ratusan migran yang terdampar di pulau Lesbos ke kamp tenda sementara pada Kamis (17/9). Langkah tersebut dilakukan sepekan setelah kebakaran menghanguskan kamp migran terbesar di Yunani, Kamp Moria.
"Operasi dimulai dengan banyak petugas dengan jas putih, keadaan menjadi tenang dan para migran perlahan-lahan mengalir ke kamp baru," kata seorang saksi mata.
Polisi menyatakan, operasi tersebut dimaksudkan untuk melindungi kesehatan masyarakat. Petugas yang dilibatkan dalam operasi tersebut termasuk 70 petugas perempuan.
Kamp tenda sementara baru di Kara Tepe, dekat pelabuhan pulau Mytilene, siap menampung sedikitnya 5.000 orang. Para pejabat mengatakan bahwa beberapa migran enggan pindah ke kamp baru karena mereka berharap bisa meninggalkan pulau itu.
Hanya 1.200 orang yang pindah ke tenda baru pada Rabu (16/9) malam. Kelompok besar migran yang membawa barang-barang mulai berdatangan.
Para menteri pemerintah mengatakan pihak berwenang akan melanjutkan beberapa hari kedepan untuk memindahkan migran dengan itikad dan komunikasi baik. Mereka berusaha meyakinkan para migran untuk memasuki kamp baru, dengan mengatakan pemindahan akan selesai dalam beberapa hari.
Kebakaran yang memusnahkan fasilitas Moria seminggu yang lalu semakin mempersulit lebih dari 12.000 orang, kebanyakan dari mereka pengungsi dari Afghanistan, Suriah, dan berbagai negara Afrika. Mereka kehilangan tanpa tempat berlindung, sanitasi yang layak, atau akses ke makanan dan air. Pihak berwenang mengatakan kebakaran itu disulut oleh para migran, meski tidak ada korban yang terluka.