Jumat 18 Sep 2020 06:35 WIB

Menperin Yakin Industri Otomotif Tumbuh di Semester II 2020

Menurut Gaikindo penjualan mobil dalam tiga bulan terakhir menunjukkan tren meningkat

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Nidia Zuraya
Pekerja merakit mobil Mercedes-Benz The News E-Class di pabrik Mercedes-Benz Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/1).
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Pekerja merakit mobil Mercedes-Benz The News E-Class di pabrik Mercedes-Benz Indonesia di Wanaherang, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Selasa (24/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian terus memacu kinerja industri otomotif di tengah tekanan dampak pandemi Covid-19. Tujuannga agar sektor tersebut dapat kembali tumbuh memberikan kontribusi signfikan bagi perekonomian nasional.

“Kami optimistis, kinerja industri otomotif berkembang positif pada semester II tahun ini. Kalau periode sebelumnya terjadi perlambatan karena dampak dari pandemi Covid-19,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Kamis (17/9).

Baca Juga

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), kata dia, penjualan mobil dalam tiga bulan terakhir menunjukkan tren meningkat, setelah sempat terpukul akibat pandemi. “Penjualan mobil secara ritel atau dari dealer ke konsumen pada Agustus sebanyak 37 ribuan unit. Jumlah itu naik dibandingkan Juli sebesar 35.799 unit,” tuturnya.

Sementara itu, penjualan wholesales atau distribusi dari Agen Pemegang Merek (APM) ke dealer pada Agustus 2020 tercatat 37.277 unit. Angka tersebut naik 47 persen dibandingkan penjualan Juli 2020 yang mencapai 25.283 unit. “Artinya, sudah ada rebound pemulihan, pasar kembali spending uangnya untuk beli mobil dan motor,” ujar dia.

Menurutnya, pandemi Covid-19 telah menyebabkan ketidakstabilan pada ekonomi Indonesia baik dari sisi permintaan maupun penjualan. Ini juga berdampak pada beberapa sektor manufaktur, termasuk industri otomotif.

“Sebagaimana kita ketahui industri otomotif menghadapi tekanan permintaan sangat besar. Padahal industri otomotif merupakan salah satu sektor terpenting untuk perekonomian nasional,” jelasnya.

Lebih lanjut, kata dia, industri otomotif selama ini memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, baik dari capaian nilai investasi maupun ekspornya. “Industri otomotif telah mampu menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat besar, lebih dari 1 juta orang, dan merupakan salah satu sektor prioritas dalam agenda nasional pada peta jalan Making Indonesia 4.0,” ujar Agus.

Selain itu, sambungnya, peluang pengembangan industri otomotif di Tanah Air juga besar. Sebab rasio kepemilikan kendaraan bermotor di Indonesia masih lebih rendah, yakni sekitar 87 unit per 1.000 orang, dibandingkan Malaysia yang telah mencapai 450 unit per 1.000 orang, dan di Thailand sudah mencapai 220 unit per 1.000 orang.

“Tentu ini merupakan peluang yang harus kita kejar. Juga harus kita tangkap, agar kita bisa menumbuhkembangkan industri otomotif di Indonesia,” tegas Agus.

Meski begitu, kata dia, dalam konteks pasar otomotif, Indonesia merupakan pasar terbesar di Asia. Pada 2019, lebih dari satu juta kendaraan dijual di dalam negeri dan sebanyak 300 ribu telah diekspor ke seluruh dunia.

“Untuk itu pemerintah mendorong agar pabrikan otomotif memanfaatkan hubungan antara Indonesia dengan negara-negara lain. Seperti negara-negara di Afrika dan Australia dalam mengembangkan pasar,” ujarnya.

Ia menambahkan, kementerian bertekad terus mengambil kebijakan strategis dalam upaya meminimalkan dampak pandemi Covid-19 terhadap industri otomotif di dalam negeri. Namun ini perlu dilakukan melalui koordinasi bersama dengan para pemangku kepentingan terkait.

“Kami telah mengusulkan pemberian stimulus fiskal, nonfiskal, dan moneter untuk pelaku industri otomotif di dalam negeri supaya lebih bergairah menjalankan usahanya. Meski begitu, kami aktif mengingatkan kepada pelaku industri dalam menjalankan aktivitas produksinya tetap harus mematuhi aturan protokol kesehatan,” tegas Agus.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement