Senin 21 Sep 2020 16:30 WIB

Perlakuan Spesial untuk Gli, Kucing Penghuni Hagia Sophia

Kucing Gli yang jadi ikon Masjid Hagia Sophia tengah dirawat karena sakit.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Nashih Nashrullah
Kucing Gli yang jadi ikon Masjid Hagia Sophia tengah dirawat karena sakit.  Gli, kucing penjaga setia Hagia Sophia atau Aya Sofya.
Foto: Instagram/HagiaSophiaCat
Kucing Gli yang jadi ikon Masjid Hagia Sophia tengah dirawat karena sakit. Gli, kucing penjaga setia Hagia Sophia atau Aya Sofya.

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL— Gli, seekor kucing di Hagia Sophia jatuh sakit selama lebih dari dua bulan setelah tempat tinggalnya selama ini beralih fungsi menjadi masjid. 

Kucing berusia 16 tahun itu lahir di Hagia Sophia dan telah menjadi ikon tempat itu, bahkan memiliki akun sosial media pribadi.

Baca Juga

Gli saat ini sedang dirawat di sebuah ruangan pribadi untuk menghindari keramaian.  Pengasuh Gli sebelumnya memperingatkan para pengunjung untuk tidak mengambil foto Gli dengan flash atau memberinya makanan tidak sehat.

Melalui akun Instagram @hagiasophiacat, pengasuh Gli mengatakan bahwa kucing itu tengah menerima perawatan di dokter hewan selama sepekan. “Saya sakit, dan sudah sepekan sejak saya dirawat di dokter hewan. Akhirnya hari ini saya kembali ke rumah. Mulai sekarang saya punya kamar pribadi karena hati saya sudah tidak tahan lagi stres dan keramaian.

Hal terindah yang bisa dilakukan teman sejati untuk saya adalah mengirimi saya doa dan getaran yang baik. karena saya berada di kamar pribadi saya, jangan lupa untuk berbagi cinta dengan teman saya yang lain dan teman serumah saya,” tulis caption unggahan tersebut.

Hagia Sophia dibuka untuk ibadah pada 24 Juli setelah dinyatakan sebagai masjid oleh Presiden Recep Tayyip Erdoğan. Setelah situs tersebut dikonversi, para Islamis dan troll pro-pemerintah di Twitter juga mulai mencari nama baru untuk Gli, mengatakan bahwa itu harus lebih Islami.

Sumber: https://www.duvarenglish.com/domestic/2020/09/20/gli-the-hagia-sophia-cat-falls-ill-two-months-after-the-sites-conversion-into-a-mosque/

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement