Rabu 23 Sep 2020 10:12 WIB

KOI Gelar Webinar Tantangan Perempuan Olahraga Indonesia

Menteri Pemberdayaan Perempuan RI Bintang Puspayoga sebagai tampil sebagai pembicara.

Rep: Fitrianto/ Red: Israr Itah
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga.
Foto: Dok Kementrian PPPA
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Olimpiade Indonesia (KOI) pimpinan Raja Sapta Oktohari terus menjalani kegiatan di tengah pandemi Covid 19. Kali ini, Komisi Women In Sports KOI akan menggelar Webinar dengan tema Tantangan Perempuan Olahraga Indonesia Menghadapi Covid 19 pada Rabu (23/9). 

Webinar yang akan berlangsung mulai pukul 14.00 WIB itu akan diikuti 400 peserta dari kalangan induk organisasi (PB/PP), atlet, mantan atlet dan akademisi. "Ya, Komisi Women In Sports KOI akan menggelar webinar," kata Sekjen KOI, Ferry Kono dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/9). 

Rencananya webinar akan diikuti Raja Sapta Oktohari dan Sesmenpora Gatot Dewa Broto. Selain itu menurut Ketua Komisi Women In Sports KOI, Susan Soebakti,  Menteri Pemberdayaan Perempuan Republik Indonesia, Bintang Puspayoga tampil sebagai pembicara sekaligus membuka webinar.

"Dua pembicara lainnya adalah pelatih atletik terbaik Asia, Eni Nuraini dan pemain timnas sepak bola putri, Viny Silfianus. Mereka sudah menyatakan konfirmasi kesediaan tampil dalam webinar," kata Susan. 

Susan yang juga mantan atlet tenis menjelaskan webinar ini sebagai bukti  KOI berkomitmen memperhatikan peran atlet perempuan Indonesia dalam mengangkat prestasi olahraga Indonesia.  

"Peran atlet perempuan Indonesia cukup besar. Mereka sudah membuktikan kemampuannya dengan meraih prestasi di kancah multi event seperti SEA Games, Asian Games maupun Olimpiade," jelasnya.

Sejumlah nama atlet perempuan yang pernah mengharumkan nama bnahsa Indonesia diantaranya, petenis Yayuk Basuki yang meraih gelar juara Asian Games Bangkok 1998,  pebulutangkis Susi Susanti juara Olimpiade Barcelona 1992, dan trio srikandi Lilis Handayani, Kusuma Wardhani dan Nurfitriyana yang meraih perak Olimpiade Seoul 1988.  

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement