REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ibnul Qayyim Al-Jauziyah dalam kitabnya "Fiqih Bayi" manyarankan agar anak dijaga dan dihindarkan dari segal hal yang menakutkan. Seperti suara keras, buruk, pemandangan yang seram dan gerakan yang mengejutkan.
"Hal itu kadang membuat rusaknya daya pikir karena daya pikirnya masih lemah sehingga khawatirnya dia tidak mampu mengambil manfaatnya setelah besar," katanya.
Ibnul Qayyim menyarankan, ketika datang sesuatu dari hal itu, seyogianya segera diatasi dengan bentuk yang menyenangkan atau hal yang membuat anak itu melupakan peristiwa yang menakutka. Misalnya anak itu segera disodori puting susu ibunya supaya menetek.
"Dengan demikian hal yang mengejutkan itu segera hilang darinya dan tidak sampai terekam dalam daya ingatnya hingga sulit hilang," katanya.
Ibnu Qayyim kembali mengingatkan, untuk membuatnya lupa akan hal yang menakutkan itu, mula-mula anak dapat digerakkan dengan lembut sampai tertidur dan lupa. Hal seperti itu tidak boleh dianggap remeh, karena berarti menanamkan rasa ketakutan dalam hati anak.
"Jika tidak cepat ditenangkan, dia tumbuh dalam keadaan takut seperti itu dan akhirnya sulit dihilangkan," katanya.
Ibnul Qayyim juga menyarankan, ketika anak menangis maka, biarkanlah mereka mendapat manfaat dari tangisannya. Kedua orang tua jangan merasa gelisah dengan tangisan dan teriakan anak, apalagi ketika meminta minum susu atau lapar.
"Dengan tangisan itu, anak memperoleh manfaat besar," katanya.
Menurutnya, tangisan anak itu melatih anggota tubuhnya, memperlebar ususnya, melegakan dadanya, menghangatkan otaknya, memelihara postur tubuhnya, membangkitkan semangat naluriyahnya, mengaktifkan fisiknya hingga dapat mendorong keluar kotoran, dan membuang limbah yang tidak diperlukan dari dalam sumsum seperti ingus.