REPUBLIKA.CO.ID, LOUISVILLE -- Dua petugas polisi Louisville, Kentucky, Amerika Serikat (AS) tertembak dalam unjuk rasa protes kematian perempuan kulit hitam Breonna Taylor. Polisi mengatakan pelaku penembakan sudah ditahan.
Pada Kamis (24/9), Kepala Polisi Robert Schroeder mengatakan satu petugas sudah sadar dan dalam keadaan stabil. Sementara, petugas lainnya masih dioperasi tapi kondisinya juga stabil.
Ia mengatakan para petugas polisi tersebut mendatangi daerah tempat unjuk rasa digelar. Mereka ditembak saat hendak menyelidiki laporan penembakan.
Penembakan itu terjadi beberapa jam setelah juri memutuskan tidak mendakwa langsung para polisi yang membunuh Taylor di rumahnya. Padahal, kematian disebabkan kesalahan polisi dalam melakukan penyerbuan.
Polisi dengan perlengkapan anti huru-hara, beberapa di antaranya membawa senjata mematikan menjaga lembaga-lembaga penegakan hukum di pusat kota Louisville. Pada Rabu (23/9) malam, mereka membubarkan unjuk rasa di alun-alun kota.