Berbagai upaya menggenjot ekspor menjadi tantangan tersendiri di masa pandemi Covid-19. Ketika banyak pameran internasional diundur atau dibatalkan pada tahun 2020 ini, Thailand melanjutkan menjadi tuan rumah pameran makanan dan minuman berskala internasional, Thaifex Anuga Asia 2020.
Ajang ini adalah event internasional perdana yang menandai pemulihan kegiatan bisnis di masa pandemi. Indonesia berpartisipasi melalui Paviliun Indonesia yang buka di pameran Thaifex Anuga Asia 2020 selama 5 hari , dari 22 sampai 26 September 2020 di IMPACT Muang Thong Tani, Thailand.
Menteri Perdagangan sekaligus Wakil Perdana Menteri Thailand, Jurin Laksanawisit, membuka pameran ini (24/9/2020) dan diikuti 708 peserta lokal dan internasional dari Indonesia, China, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Vietnam, Brazil, Polandia dan Norwegia. Thaifex adalah event internasional perdana yang menandai pemulihan kegiatan bisnis di masa pandemi.
Merespons situasi yang belum memungkinkan pameran dihadiri pengunjung internasional, Thaifex 2020 mengusung tema hybrid, perpaduan pameran secara fisik dengan pameran daring.
“Setelah diundur dari Mei, Thaifex diputuskan dilaksanakan pada akhir September. KBRI Bangkok yang telah melakukan persiapan sejak Mei lalu, berkomitmen untuk memberikan peluang seluas-luasnya bagi pengusaha Indonesia, utamanya UKM dengan gencar promosikan produk-produk makanan dan minuman yang siap diekspor ke pasar Thailand juga pasar internasional,” ungkap Kuasa Usaha Ad Interim Kedutaan Besar RI Bangkok, Dicky Komar, di sela-sela kunjungan Menteri Perdagangan Thailand ke Paviliun Indonesia untuk mencicipi kopi asal Sulawesi Barat.
Pameran hybrid memungkinkan pengusaha Indonesia ikut serta di Thaifex, secara virtual. Platfotm hybrid dapat direplikasikan di kegiatan serupa diberbagai negara termasuk di Indonesia. Sampai saat ini, Thailand masih menerapkan kebijakan pembatasan penerbangan internasional komersial sehingga peserta dari Indonesia belum bisa datang ke Thailand. Di Paviliun Indonesia, beragam produk dari 24 pengusaha Indonesia dipamerkan mulai dari produk hulu seperti kopi dan coklat, bahan baku pangan olahan sampai ke produk hilir, makanan dan minuman untuk konsumen.
“Tren konsumen di masa pandemi ini menyukai produk-produk siap masak dan produk yang memiliki manfaat kesehatan. Pengusaha Indonesia dengan bermacam produk berkualitas dan harga bersaing memiliki kapasitas untuk memenuhi permintaan pasar Thailand dan kami dukung agar tercipta transaksi ekspor. Buyer lokal dari Thailand dan buyer internasional tetap dapat melakukan kontak bisnis dengan pengusaha Indonesia di pameran Thaifex melalui media virtual yang kami sediakan,” imbuh Atase Perdagangan Bangkok, Flora Susan.
Sektor makanan dan minuman Indonesia menjadi salah satu sektor yang dapat bertahan ditengah goncangan Covid-19. Tahun lalu, sektor ini menyumbang US$ 4,15 miliar dengan trend mencapai hampir 9% selama lima tahun terakhir.
Pada Semester I/2020, nilai ekspor membukukan angka kenaikan positif senilai US$ 2,9 miliar. Di tempat terpisah, Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan, Kasan, menyatakan optimis ekspor produk makanan dan minuman masih mengalami pertumbuhan positif. “Selain alat kesehatan, produk pertanian, perikanan dan agroindustri, produk makanan dan minuman yang mengalami pertumbuhan positif dijadikan fokus bagi strategi pengembangan ekspor jangka pendek,”tuturnya.
www.swa.co.id