REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Tesla Elon Musk mengatakan bahwa versi uji dari sistem Autopilot perusahaan akan dirilis dalam waktu dekat. Laman USA Today melaporkan, Sabtu (26/9) meskipun dia tidak menjelaskan kemampuannya, Musk mengatakan bahwa sistem autopilot akan berhasil.
Sejumlah perusahaan rintisan dan pembuat mobil berlomba-lomba mengembangkan teknologi swakemudiatauself-driving. Meskipun telah diuji coba, sistem yang sepenuhnya menggerakkan mobil dalam segala keadaan tanpa campur tangan pengemudi itu belum menjadi fitur pada mobil populer. Sistem Tesla saat ini mengharuskan pengemudi untuk selalu memperhatikan di belakang kemudi.
Musk mengatakan sebelumnya bahwa mobil listrik terbaru perusahaan memiliki semua perangkat keras yang mereka butuhkan untuk mengemudi sendiri. Hanya saja yang masih kurang hanyalah perangkat lunaknya.
Untuk mencapai langkah selanjutnya, Musk mengatakan timnya harus sepenuhnya membuat ulang perangkat lunak Autopilot. Dia sendiri telah menguji versi mutakhirnya.
Musk mengatakan dia yakin bahwa Autopilot canggih akan memungkinkan Tesla menjadi 10 kali lebih kecil kemungkinannya untuk terlibat dalam kecelakaan serius daripada rata-rata kecelakaan mobil secara umum. Lebih lanjut, ia mengharapkan semua pembuat mobil pada akhirnya menawarkan kendaraan listrik dan swakemudi mereka sendiri, sehingga Tesla akan berdiri terpisah dengan menjadi produsen berbiaya rendah.
Musk juga mengatakan dia berencana untuk menghemat begitu banyak biaya dari teknik manufaktur perintis dan inovasi baterai. Perusahaan akan dapat menawarkan model listrik swakemudidengan harga rendah.
"Saya pikir mungkin sekitar tiga tahun dari sekarang kami yakin kami dapat membuat kendaraan listrik seharga 25.000 dolar AS, yang juga sepenuhnya otonom," kata Musk.
Selain empat sedan dan SUV, perusahaan berencana untuk menjual truk listrik bertajuk Cybertruck, yang diklaim telah dipesan sebanyak 500 ribu orang.