Senin 28 Sep 2020 01:00 WIB

Garut Mulai Masuki Musim Hujan

Diperkirakan, musim hujan kali ini akan terjadi hingga Februari 2021.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Andi Nur Aminah
Seseorang mengayuh sepeda di tengah guyuran hujan deras. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Wihdan
Seseorang mengayuh sepeda di tengah guyuran hujan deras. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut menyatakan saat ini sebagian besar wilayahnya mulai memasuki musim hujan. Dalam sepekan terakhir, sebagian wilayah di Kabupaten Garut mulai mengalami hujan dengan intensitas sedang. 

Kepala Bidang Kesiapsiagaan Kabupaten Garut, Tubagus Agus Sofyan mengatakan, pihaknya telah mendapat surat dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bahwa Kabupaten Garut telah memasuki musim penghujan. Diperkirakan, musim hujan kali ini akan terjadi hingga Februari 2021. 

"Memang seminggu terakhir sudah ada hujan dengan intensitas sedang, tapi belum ada laporan kejadian bencana sepekan ini," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (27/9).

Berbekal surat pemberitahuan dari BMKG, BPBD Kabupaten Garut akan segera membuat surat pemberitahuan kepada setiap camat agar lebih waspada dalam menghadapi musim hujan. Sebab, wilayah Kabupaten Garut memiliki potensi bencana banjir dan longsor saat musim hujan datang. 

Tubagus menyebutkan, wilayah yang memiliki potensi kejadian longsor mayoritas terdapat di wilayah selatan Kabupaten Garut, seperti Pakenjeng, Banjarwangi, Talegong, dan Cisewu. Sementara di wilayah utara terdapat di Kecamatan Malangbong, yang memiliki potensi banjir bandang dan longsor. "Kita imbau seluruh warga untuk hati-hati. Kita juga akan turun langsung untuk melakukan sosialisasi langsung," kata dia.

Sementara itu, BPBD Kabupaten Tasikmalaya juga mengimbau warga agar lebih waspada dan mulai melakukan upaya preventif menghadapi bencana alam. Sebab, saat ini cuaca tak bisa diprediksi dengan pasti. 

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Nuraedidin mengatakan, pihaknya terus melakukan antisipasi dengan berkeliling untuk mengingatkan tentang Covid-19, sekaligus mengingatkan tentang bencana alam. "Masyarakat harus tetap waspada, apalagi cuaca saat ini tak bisa diprediksi dengan pasti," kata dia.

Ia mengingatkan, warga bisa melakukan langkah preventif, mulai dari yang ringan seperti tidak buang sampah sembarangan dan tak mendirikan bangunan di daerah rawan bencana. Sebab, menurut dia, wilayah Kabupaten Tasikmalaya memiliki bencana hodrometeorologis yang cukup tinggi. 

"Zona rawan banjir itu ada di Sukaresik, longsor di Karangnunggal, Cigalobtang, Salawu, Taraju. Kita di sana hanya bisa memberikan preventif saja agar masyarakat selalu waspada," kata dia.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement