Senin 28 Sep 2020 15:41 WIB

BKKBN Ingatkan Generasi Muda 'Dua Anak Lebih Sehat'

Jumlah anak sangat erat kaitannya dengan kejadian mortalitas ibu dan bayi.

Red: Ratna Puspita
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo
Foto: Republika/Thoudy Badai
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) terus mengingatkan kepada generasi milenial di Tanah Air bahwa program 'Dua Anak Lebih Sehat' yang diusung lembaga tersebut agar dapat diterapkan. "Ini adalah hasil kajian yang dikerjakan oleh banyak peneliti di seluruh dunia yang membuktikan bahwa paritas atau jumlah anak sangat erat kaitannya dengan kejadian mortalitas ibu dan bayi," kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo saat diskusi virtual yang dipantau di Jakarta, Senin (28/9).

Berdasarkan hasil peta analisa menyimpulkan dua anak lebih sehat baik untuk diterapkan untuk perbaikan pembangunan manusia. Kemudian ketika anak-anak muda mengatakan berencana itu keren maka hal itu sudah turut serta menyukseskan program kehamilan yang direncanakan.

Baca Juga

"Semua kehamilan direncanakan, diharapkan tidak ada kehamilan yang tidak diinginkan atau mistimed pregnancy," kata Hasto.

Ia menyakini dengan menjalankan program atau jargon Dua Anak Lebih Sehat tersebut maka kualitas penduduk di Tanah Air akan lebih baik. Secara umum, logo dan jargon baru tersebut sengaja diusung oleh BKKBN yang awalnya Dua Anak Cukup menjadi Dua Anak Lebih Sehat.