REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Panitia Olimpiade Jepang akhirnya mengumumkan jadwal torch relay alias pawai obor jelang multi event olahraga tersebut. Semula Olimpiade edisi terkini, dijadwalkan berlangsung pada 2020.
Namun karena adanya pandemi covid-19, kegiatan empat tahunan itu digeser ke 2021. Otomotis memengaruhi semua rangkaian acara menuju pentas internasional itu.
Pada Senin (28/9) penyelenggara mengumumkan perarakan torch relay akan dimulai pada 25 Maret tahun depan. Tepatnya dari kompleks pelatihan sepakbola J-Village di Prefektur Fukushima.
"Pawai Obor Olimpiade ini bakal berlangsung selama 121 hari sambil melintasi 47 prefektur," demikian laporan yang dikutip dari Japan Today.
Sebanyak 10 ribu pelari diprioritaskan mengikuti acara ini. Estafet dari torch relay tersebut pada 23 Juli nanti. Bertepatan dengan upacara pembukaan.
Pandemi covid-19 belum berakhir, lantas bagaimana panitia menyikapi situasi tersebut?.
Menurut Japan Today, penyelenggara tetap mengatur perarakan pawai obor seperti yang direncanakan. Artinya mengikuti rute, sesuai rancangan awal.
"Tetapi bisa menyesuaikan lagi di masa depan, tergantung status masing-masing daerah yang dilalui," tambah laporan dari Japan Today.
Sementara pawai obor paralimpiade akan dimulai pada bulan Agustus. Setelah Olimpiade, dilanjutkan dengan Paralimpiade pada 24 Agustus 2021.
Artinya dua kegiatan tersebut tetap sesuai rencana, cuma tahunnya yang berganti. Pemerintah telah berusaha mempersingkat jadwal torch relay. Ini dimaksudkan agar mengurangi pembengkakan biaya.
Tapi ada penolakan kuat dari pemerintah daerah yang antusias terhadap acara tersebut. Walhasil, rute tak bisa dikurangi, cuma ada penyesuaian di konvoi kendaraan, staff dan berbagai acara yang memiliki potensi untuk dipotong anggarannya.