Jumat 13 Aug 2021 23:50 WIB

Jepang Hadapi Lonjakan Kasus Covid-19 Usai Olimpiade

Perdana Menteri Yoshihide Suga telah dikritik karena memaksakan pergelaran Olimpiade

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Orang-orang yang memakai masker wajah untuk membantu melindungi dari penyebaran virus corona berjalan di bawah terik matahari di distrik Perbelanjaan Ginza Selasa, 10 Agustus 2021, di Tokyo.
Foto: AP/Eugene Hoshiko
Orang-orang yang memakai masker wajah untuk membantu melindungi dari penyebaran virus corona berjalan di bawah terik matahari di distrik Perbelanjaan Ginza Selasa, 10 Agustus 2021, di Tokyo.

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Jepang menghadapi lonjakan kasus Covid-19 usai perhelatan Olimpiade. Sebagian besar warga masih terbawa euforia Olimpiade. Mereka mengabaikan permintaan pemerintah untuk menghindari perjalanan dan larangan pergi ke bar serta restoran

Perdana Menteri Yoshihide Suga telah dikritik karena memaksakan pergelaran Olimpiade. Dia optimistis perhelatan Olimpiade relatif aman dan kemajuan vaksinasi Jepang mungkin menjadi kuncinya.

Baca Juga

Suga telah berulang kali mengatakan tidak ada bukti penyebaran virus dari Olimpiade. Sementara sekitar 400 kasus positif dilaporkan berasal dari kluster Olimpiade. Suga mengatakan pemerintahnya segera menangani lonjakan infeksi.

Pemerintah juga telah mengulangi serangkaian tindakan darurat yang menargetkan bar dan restoran. Pemerintah mengharuskan bar dan restoran agar tidak menyajikan alkohol dan tutup lebih awal. Sementara department store, fasilitas hiburan, dan bisnis yang tidak esensial lainnya diminta tutup pada pukul 20.00.

Bisnis yang mematuhi aturan pemerintah akan menerima kompensasi harian hingga 200 ribu yen. Sementara, bisnis yang menentang aturan pemerintah akan didenda.

Pemerintah juga meningkatkan imbauan ke publik untuk mematuhi protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker dan menghindari perjalanan yang tidak penting. Namun faktanya banyak orang masih berkeliaran, pergi ke restoran, berkumpul di taman dan jalan-jalan, serta bepergian dengan kereta yang penuh sesak.

Menteri Revitalisasi Ekonomi Yasutoshi Nishimura mencatat kenaikan jumlah infeksi pada pekan ini. Infeksi Covid-19 telah terdeteksi di ruang kelas, department store, dan panti pinball "pachinko". Nishimura meminta agar masyarakat menghindari bepergian selama musim liburan musim panas. Survei media pasca-Olimpiade menunjukkan peringkat dukungan untuk pemerintah Suga turun di bawah 30 persen.

"Pemerintah harus mengambil langkah-langkah dengan premis bahwa orang tidak akan mendengarkan permintaannya,” kata mantan gubernur Osaka dan kritikus politik Toru Hashimoto di sebuah acara bincang-bincang televisi pekan ini.

“Banyak orang berpikir, tidak masuk akal bahwa mereka yang harus tetap menahan aktivitas sementara pemerintah memaksa menyelenggarakan Olimpiade," ujar Hashimoto menambahkan.

Keadaan darurat yang diberlakukan oleh pemerintah tidak lagi berfungsi. Keadaan darurat telah terlalu lama dan masyarakat sudah lelah mengikuti permintaan pemerintah.

“Jika infeksi terus meningkat, kita mungkin harus mulai membahas kemungkinan melegalkan karantina wilayah. Para pemimpin politik tidak mengirimkan pesan yang terpadu, kuat, dan jelas untuk membujuk masyarakat agar bekerja sama guna memperlambat penyebaran virus," kata penasihat medis utama pemerintah Shigeru Omi.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement