REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) bekerja sama dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia menciptakan 1.000 teknopreneur atau perusahaan pemula berbasis teknologi dan inovasi. Pembentukan technopreneur ini bertujuan untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahteraan bangsa.
Kerja sama itu dikukuhkan melalui penandatangan Nota Kesepahaman antara Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional dengan Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (Inotek) tentang Seribu Teknopreneur Sejuta Pekerjaan.
"Entrepreneur atau wirausaha memegang peranan penting untuk fase pemulihan perekonomian sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," kata Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang Permadi Soemantri, Senin (28/9).
Melalui program itu, para teknopreneur akan mendapatkan pembinaan dari sejak mereka baru mempunyai ide mengenai bisnis sendiri. Bahkan dalam tahapan proposal, ide untuk teknologinya atau ide untuk usahanya hingga akses pasar.
Bambang menuturkan melalui difusi teknologi tepat guna maka dapat dilakukan peningkatan kinerja dunia usaha khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) atau teknopreneur untuk dapat meningkatkan nilai tambah produk dan meningkatkan daya saing UMKM.
"Jadi kuncinya adalah yang namanya UMKM, teknopreneur atau startup, semuanya harus memahami, harus bisa beradaptasi dan bisa menguasai teknologi itu," kata dia.
Pelaksanaan difusi teknologi tepat guna bagi UMKM 2021 dilakukan melalui tiga kegiatan utama. Pertama, identifikasi dan seleksi teknologi tepat guna sesuai dengan kebutuhan UMKM. Kedua, kegiatan difusi yang mencakup aplikasi teknologi tepat guna dan pelatihan. Ketiga, serta evaluasi kinerja UMKM.
Pendiri Yayasan Inotek Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan program Seribu Teknopreneur Sejuta Pekerjaan tersebut diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja yang besar. Ditargetkan 1.000 teknopreneur akan menciptakan sejuta pekerjaan. Diperkirakan rata-rata satu perusahaan berbasis teknologi dan inovasi itu bisa mempekerjakan 1.000 karyawan.
"1.000 sejuta pekerjaan berarti satu teknopreneur rata-rata 1.000 karyawan. Ini merupakan satu target yang mesti jadi daya dobrak kita di tengah melambatnya ekonomi akibat pandemi," ujarnya.
Ketua Dewan Pembina Yayasan Inotek Ilham Habibie menuturkan dengan adanya usaha-usaha baru dari 1.000 teknopreneur, maka dapat tercipta lapangan pekerjaan baik di bagian hulu maupun hilir. "Program Seribu Teknopreneur Sejuta Pekerjaan ini dirancang untuk memulihkan ekonomi lokal dan berdampak untuk menciptakan lapangan kerja," ujarnya.